Bloomberg
(23/01) – Mata uang rupiah Indonesia jatuh ke level terendah selama
hampir dua pekan terakhir yang berada ditengah kecemasan bahwa bank
sentral akan tetap mempertahankan dana pinjaman tanpa adanya perubahan
bahkan dengan perkiraan banjir yang memicu inflasi.Gain harga
konsumen kemungkinan berada disekitar atau sedikit lebih dari 1% dibulan
Januari dari bulan sebelumnya seiring dengan banjir yang mengganggu
persediaan, direktur eksekutif untuk kebijakan moneter dari Bank
Indonesia Dody Budi Waluyo, pada tanggal 21 Januari mengatakan bahwa hal
itu akan menjadi laju tercepat sejak bulan Agustus, dengan pihak
otoritas yang mempertahankan suku bunga acuan berada dilevel 7.5% untuk
bulan kedua berturut pada tanggal 9 Januari.Rupiah melemah 0.2%
ke level harga 12,168 per dollar pada jam 10:04 di Jakarta, seperti yang
diperlihatkan oleh harga dari bank lokal yang sebelumnya mencapai level
12,175, yang terendah sejak 10 Januari, sementara implikasi volatilitas
selama sebulan, sebuah acuan pergerakan yang telah diperkirakan dalam
tingkat suku bunga yang dipergunakan pada opsi harga, jatuh sebanyak 37
basis poin atau sebesar 0.37 persentase poin ke level 11.27%, yang
terendah sejak tanggal 16 Agustus berdasarkan data Bloomberg.“Rupiah
lebih sedikit volatile sehubungan dengan arus dana masuk, namun
permintaan terhadap mata uang dollar pada market dalam negeri
berlangsung lama,” menurut pernyataan dari ahli strategi
foreign-exchange Australia & New Zealand Banking Group Ltd. di
Singapura, “Terlihat adanya peningkatan tekanan inflasioner pada basis
bulanan, yang merupakan kekhawatiran karena tidak diperlukannya aksi
moneter pada hal tersebut.” Sementara pada market luar negeri, untuk
non-deliverable sebulan kedepan turun 0.7% ke level harga 12,180 per
dollar, melemah 0.1% dibandingkan dengan suku bunga spot didalam negeri,
berdasarkan data Bloomberg, sebuah perbaikan hari kemarin yang
digunakan guna menetapkan kontrak berada dilevel 12,011 per dollar oleh
pihak Association of Banks di Singapura, sedangkan suku bunga hari ini
akan dibukukan pada jam 10:30 pagi di Jakarta.Selain itu dana
luar negeri bertambah sebanyak 5.49 triliun rupiah ($451 Juta) pada
kepemilikan hutang mata uang lokal tahun ini hingga 21 Januari dan
membeli saham lokal yang lebih banyak lagi sebesar $300.5 Juta dari yang
pernah mereka jual dibulan Januari hingga hari kemarin, seperti yang
diperlihatkan oleh rilis data resmi.Sementara itu imbal hasil
obligasi pemerintah sebesar 8.375% hingga bulan Maret 2024 naik dua
basis poin ke level 8.60%, level tertinggi sejak tanggal 14 Januari,
berdasarkan the Inter Dealer Market Association. (tito)