Bloomberg (8/11) – Indeks berjangka Jepang turun dan yen mempertahnkan
gain terhadap mayoritas mata uang lainnya sejalan dengan para investor
menunggu data daftar gaji AS pasca pertumbuhan ekonomi yang tinggi
memicu kekhawatiran mengenai Federal Reserve yang kemungkinan akan
mengurangi stimulus lebih awal dari yang diperkirakan. Sementara sebuah
indeks komoditas tergelincir.Berjangka Nikkei 225 Stock Average
turun sebesar 2.9% ke level 13,995 di Chicago pasca mengalami penurunan
sebesar 0.7% ke level 14,150 pukul 3 pagi di Osaka dari level 14,250 di
Jepang kemarin. Kontrak di indeks Australia S&P/ASX 200 jatuh
sebesar 0.6%. Indeks Standard & Poor 500 tergelincir sebesar 1.3% di
New York, yang merupakan tertinggi sejak tanggal 27 Agustus lalu,
sementara Twitter Inc. (TWTR) mengalami kenaikan pada debut
transaksinya. Yen menahan mendekati satu bulan tertingginya terhadap
euro. Indeks S&P GSCI yang merupakan indeks komoditas ditutup pada
level terendahnya sejak tanggal 17 April lalu sejalan dengan minyak
mentah dan emas mengalami penurunan.Para investor fokus terhadap
pergerakan laporan daftar gaji AS di bulan Oktober pasca data kemarin
menunjukkan ekonomi terbesar di dunia tersebut mengalami ekspansi yang
tinggi dari yang diperkirakan oleh para ekonom pada kuartal lalu dan
Bank Sentral Eropa secara tak terduga memangkas tingkat suku bunga.
Reserve Bank of Australia, yang menahan tingkat suku bunga pada rekor
terendahnya di pekan ini, mempublikasikan pernyataan kebijakan
kuartalannya hari ini sementara surplus perdagangan China kemungkinan
mengalami pertumbuhan pada bulan lalu sejalan dengan ekspor mengalami
kenaikan, berdasarkan pada survei Bloomberg dari para ekonom. (bgs)