Bloomberg (18/10) -- Minyak mentah WTI naik dari level terendah tiga 
bulan, memangkas penurunan mingguan kedua setelah data dari China 
mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi dari konsumen minyak kedua terbesar 
di dunia.Minyak berjangka naik sebanyak 0,2 persen di New 
York, mengurangi kerugian mingguan menjadi 1,1 persen. Ekonomi China 
tumbuh sebesar 7,8 persen pada kuartal tiga tahun 2013 dari tahun 
sebelumnya, berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional yang dirilis 
Beijing pada hari ini. Angka tersebut sesuai dengan estimasi median dari
 48 analis dalam survei Bloomberg News. AS akan merilis angka persediaan
 minyak mentah pada tanggal 21 Oktober yang tertunda pada minggu ini 
karena shutdown pemerintah.'China tampaknya akan lebih maju 
dibandingkan dengan negara lain di seluruh dunia,' kata Jonathan 
Barratt, kepala eksekutif dari Buletin Barratt di Sydney. 'Ini mungkin 
memberikan sedikit lebih banyak energi untuk minyak bergerak lebih 
tinggi.'WTI untuk pengiriman bulan November naik sebanyak 21 
sen ke level $ 100,88 per barel pada perdagangan elektronik di New York 
Mercantile Exchange. Berada di level $ 100,85 pada pukul 1:17 siang 
waktu Sydney. Kontrak tersebut jatuh $ 1,62, atau 1,6 persen, ke $ 
100,67 kemarin, penutupan terendah sejak tanggal 2 Juli. Volume untuk 
semua  kontrak berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 46 persen 
dibawah rata-rata 100 hari.Minyak jenis Brent untuk pengiriman
 bulan Desember naik 19 sen menjadi $ 109,30 per barel di ICE Futures 
Europe exchange yang berbasis di London. Premi minyak mentah acuan Eropa
 sebesar $ 8,15 dibandingkan WTI berjangka untuk bulan yang sama.  ( rk )






