Bloomberg (14/10) – Dolar jatuh untuk hari kedua terhadap euro seiring 
pembicaraan diantara Presiden Barack Obama dan DPR dari partai Republik 
yang tetap mengalami kebuntuan dan senator A.S. dari kedua belah pihak 
masih berjuang mengajukan draf kesepakatan untuk menghindari gagal bayar
 (default) A.S. Yen menguat terhadap dolar Amerika untuk pertama
 kalinya dalam lima hari terakhir setelah Obama menegaskan bahwa dia 
akan bernegosiasi pada anggaran setelah batas utang dinaikkan dan 
shutdowm parsial A.S. berakhir. Otorisasi pinjaman A.S. akan berakhir 
pada 17 Oktober mendatang. Euro menguat sebelum laporan prediksi yang 
menunjukkan produksi industri regional rebound pada bulan Agustus lalu. 
Dolar Singapura mempertahankan keuntungan dua minggunya setelah bank 
sentral untuk memutuskan menahan apresiasi mata uangnya secara 
“sederhana dan bertahap”. Dolar melemah sebesar 0.2% ke level 
$1.3565 per euro pukul 6:40 pagi di London setelah menyentuh delapan 
bulan terendahnya di $1.3646 pada tanggal 3 Oktober lalu. Dolar jatuh 
sebesar 0.3% ke level 98.25 yen. Sementara mata uang Jepang naik sebesar
 0.2% ke level 133.27 terhadap euro.Parlemen dari partai 
Demokrat pekan lalu memperingatkan bahwa kurangnya terobosan baru dalam 
kesepakatan mungkin akan berdampak pada pasar financial. Transaksi saham
 A.S. masih tetap berjalan ditengah libur federal, Columbus Day hari 
ini. Namun pasar obligasi akan ditutup. Sementara bursa Jepang tutup 
hari ini karena libur nasional. Indeks berjangka Standard & 
Poor’s 500 memberikan signal bahwa ekuitas di A.S. akan jatuh dan 
direktur operasional IMF,  Christine Lagarde mengatakan bahwa kebuntuan 
kesepakatan kongres A.S. bisa mengancam negara itu dan ekonomi dunia. 
(bgs)






