Disclaimer : Semua artikel dan konten yang terdapat dalam portal ini hanya bersifat informasi saja. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari portal kami.

09 Juli 2013

Minyak Mentah WTI Berfluktuasi, Terusan Suez Normal

Bloomberg (8/7) - Minyak mentah WTI berfluktuasi mendekati level tertingginya dalam 14-bulan terakhir seiring dengan ekuitas AS yang mulai naik sementara lalu lintas kapal laut di Terusan Suez Mesir tetap 'normal' bahkan ketika kekerasan di Kairo meningkat.Minyak mentah WTI diperdagangkan di kisaran level $ 1,99 seiring dengan saham-saham yang menguat dan mata uang dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang pasangannya. Tarek Hassanein, seorang juru bicara dari Otoritas Terusan Suez, mengatakan bahwa 55 kapal telah dijadwalkan untuk melewati kanal tersebut. Harga minyak mentah WTI mencapai $ 104 per barel pada hari ini ketika pasukan keamanan Mesir bertempur dengan pendukung Presiden terguling Mohamed Mursi, yang menyebabkan lebih dari 50 tewas.Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Agustus naik sebanyak 16 sen menjadi $ 103,38 per barel pada pukul 12:45 sore di New York Mercantile Exchange. Volume untuk semua saham berjangka yang diperdagangkan sebesar 20 persen lebih dari rata-rata 100 hari. Sebelumnya naik menjadi $ 104,12, level intraday tertinggi sejak tanggal 3 Mei 2012.
Minyak Brent untuk pengiriman bulan Agustus turun sebanyak 26 sen menjadi $ 107,46 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Volume untuk semua kontrak sebesar 4,9 persen di bawah rata-rata 100 hari. Untuk patokan kelas Eropa diperdagangkan pada $ 4,08 premi untuk WTI, turun dari $ 4,50 pada tanggal 5 Juli kemarin.
Indeks Standard & Poor 500 naik sebanyak 0,4 persen dan Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 0,5 persen. Index Dollar, yang mengukur greenback terhadap mata uang dari enam mitra dagang utama AS, turun dari level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Melemahnya dolar mendukung daya tarik komoditas dalam mata uang AS sebagai investasi. (frk)