Bloomberg, (9/7) - Saham China berayun antara keuntungan dan kerugian setelah rilis data inflasi bulan Juni. Perusahaan perawatan kesehatan naik, sementara properti dan konsumen melemah. 'Angka CPI dan PPI yang dirilis tidak terlalu mengejutkan dan pasar telah mencapai konsensus bahwa ekonomi akan tetap datar ke depannya,' kata Wei Wei, analis dari West China Securities Co di Shanghai. 'Sebagian besar berita buruk dari sisi ekonomi telah terserap kedalam harga pasar dan difokuskan pada pendapatan perusahaan saat ini.'Index Shanghai Composite Index naik 0,1 persen menjadi 1,960.29 pada pukul 09:47 pagi waktu setempat, setelah terjun 2,4 persen kemarin. Volume perdagangan index tersebut adalah 28 persen lebih rendah dari rata-rata 30-hari, sedangkan volatilitas 30-hari berada di level 22,9, mendekati level tertinggi tiga bulan menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Index CSI 300 menguat 0,2 persen menjadi 2,167.78 hari ini, sementara Hang Seng China Enterprises Index naik 0,6 persen. Indeks harga konsumen (CPI) naik 2,7 persen dari tahun sebelumnya, kata Biro Statistik Nasional China pagi ini - membandingkan dengan perkiraan rata-rata sebesar 2,5 persen dalam survei Bloomberg News dan kenaikan 2,1 persen pada bulan Mei. Sementara, Index harga produsen (PPI) turun 2,7 persen. Penurunan harga produsen tersebut membandingkan dengan estimasi rata-rata untuk penurunan 2.6 persen dalam survei Bloomberg. Index itu telah jatuh selama 16 bulan berturut-turut, penurunan terpanjang sejak tahun 2002. Perkiraan inflasi konsumen untuk Juni dalam survei Bloomberg News dari 40 analis adalah berkisar dari 2 hingga 3 persen. Pemerintah China pada Maret lalu mengatakan tujuannya untuk menjaga kenaikan harga menjadi sekitar 3,5 persen tahun ini. (brc).
|