Bloomberg, (9/7) - Emas mencatat kenaikan paling tajam dalam seminggu terakhir setelah dikeluarkan data yang menunjukkan tingkat inflasi China mengalami percepatan melebihi perkiraan pada bulan Juni, mendorong permintaan untuk logam mulia sebagai lindung nilai.
Emas untuk pengiriman segera naik sebanyak 1,5 persen, terbesar sejak 1 Juli, menjadi $ 1,255.18 per ounce dan diperdagangkan di posisi $ 1,253.57 siang waktu Singapura. Harga naik 1,1 persen kemarin dibelakang penurunan index Dollar dari level tertinggi tiga tahun.Indeks harga konsumen China (CPI) naik 2,7 persen dari tahun sebelumnya, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Nasional China pagi tadi, dibandingkan dengan estimasi rata-rata sebesar 2,5 persen dalam survei Bloomberg. Bullion telah turun 23 persen di kuartal terakhir karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai penyimpan nilai dan prospek pemangkasan skala pembelian aset tahun ini jika ekonomi terus membaik.'Emas adalah aset jangka panjang bagi kami dan ini merupakan asuransi terhadap saham dan obligasi' kata Michael Cuggino, yang mengelola sekitar $ 14 miliar aset di Permanent Portofolio Family of Funds Inc, dalam sebuah wawancara televisi Bloomberg. 'Anda punya masalah yang harus ditangani sekaligus oleh karena itu Anda ingin memegang emas,' katanya mengacu pada inflasi.Aset di SPDR Gold Trust, produk ETF yang diperdagangkan di bursa, telah merosot 30 persen tahun ini menjadi 946,96 ton hingga kemarin sejalan dengan penguatan pada ekuitas global dan pencetakan uang dalam skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh bank-bank sentral di seluruh dunia dalam upaya meningkatkan stimulus gagal untuk memacu inflasi.Emas untuk pengiriman Agustus naik 1,3 persen menjadi $ 1,251.50 per ounce di Comex, New York, memperpanjang 1,8 persen gain kemarin. Spot bullion dengan kemurnian 99,99 persen naik 1,6 persen menjadi 255,10 yuan per gram ($ 1,294.22 per ounce) pada Shanghai Gold Exchange. (brc)
Emas untuk pengiriman segera naik sebanyak 1,5 persen, terbesar sejak 1 Juli, menjadi $ 1,255.18 per ounce dan diperdagangkan di posisi $ 1,253.57 siang waktu Singapura. Harga naik 1,1 persen kemarin dibelakang penurunan index Dollar dari level tertinggi tiga tahun.Indeks harga konsumen China (CPI) naik 2,7 persen dari tahun sebelumnya, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Nasional China pagi tadi, dibandingkan dengan estimasi rata-rata sebesar 2,5 persen dalam survei Bloomberg. Bullion telah turun 23 persen di kuartal terakhir karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai penyimpan nilai dan prospek pemangkasan skala pembelian aset tahun ini jika ekonomi terus membaik.'Emas adalah aset jangka panjang bagi kami dan ini merupakan asuransi terhadap saham dan obligasi' kata Michael Cuggino, yang mengelola sekitar $ 14 miliar aset di Permanent Portofolio Family of Funds Inc, dalam sebuah wawancara televisi Bloomberg. 'Anda punya masalah yang harus ditangani sekaligus oleh karena itu Anda ingin memegang emas,' katanya mengacu pada inflasi.Aset di SPDR Gold Trust, produk ETF yang diperdagangkan di bursa, telah merosot 30 persen tahun ini menjadi 946,96 ton hingga kemarin sejalan dengan penguatan pada ekuitas global dan pencetakan uang dalam skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh bank-bank sentral di seluruh dunia dalam upaya meningkatkan stimulus gagal untuk memacu inflasi.Emas untuk pengiriman Agustus naik 1,3 persen menjadi $ 1,251.50 per ounce di Comex, New York, memperpanjang 1,8 persen gain kemarin. Spot bullion dengan kemurnian 99,99 persen naik 1,6 persen menjadi 255,10 yuan per gram ($ 1,294.22 per ounce) pada Shanghai Gold Exchange. (brc)