Bloomberg (08/7) -- Dolar naik terhadap mata uang utama dan saham berjangka (HIA) di Hong Kong dan Australia yang turun seiring lebihnya perkiraan data pekerjaan A.S yang memicu spekulasi ekonomi terbesar dunia cukup membaik untuk menjamin pengurangan stimulus. Minyak mentah menguat. Greenback menguat terhadap yen, franc Swiss dan dolar Australia seiring Indeks Dollar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama, naik ke level tertingginya selama tiga tahun terakhirnya. Indeks Hang Seng turun sebesar 1,5% dan kontrak Index S&P / ASX 200 di Sydney turun 0,3%. Nikkei 225 Stock Average berjangka ditawarankan pada level 14.440 di pre-market oleh pukul 8:05 di Osaka, setelah ditutup pada level 14.420 di Chicago tanggal 5 Juli dan pada level 14.340 di Jepang. Standard & Poor 500 (SPX) berjangka naik sebesar 0,2%. Minyak mentah naik sebesar 0,6 % dan tembaga berjangka naik. Pengusaha AS menambahkan 195.000 pekerja bulan lalu, sebuah laporan tanggal 5 Juli menunjukkan, mengalahkan yang diprediksi oleh ekonom yang sebesar 165.000. The Federal Reserve, yang telah memicu keuntungan saham dan menekan suku bunga dengan program pembelian aset, telah menunjukkan pasar kerja mulai membaik dapat mendorong pengurangan stimulus. Data hari mungkin akan menunjukkan current account surplus di Jepang menyempit pada bulan Mei dan kredit konsumen AS meningkat, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom.(izr)