Hong Kong, Bloomberg (8/07) – Saham-saham Hong Kong jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir menjelang rilis data inflasi China besok dan lebih baiknya data pekerjaan AS dibandingkan perkiraan semakin memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve AS akan mulai menurunkan stimulusnya tahun ini. Indeks Hang Seng berakhir turun 1,3 persen menjadi 20,582.19 pada penutupan setelah menandai kenaikan terbesar dua hari pada tahun ini Jumat lalu. 45 daru 50 anggota bluechips ditutup pada zona merah dengan volume 17 persen di bawah rata-rata 30-hari. Hang Seng China Enterprises Index, turun lebih dari 20 persen dari posisi tertinggi tahun ini, turun 1,6 persen menjadi 9.063,30.'Investor melepas portofolio mereka karena sekarang orang-orang mengharapkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi di AS pada akhir kuartal ketiga,' kata Benjamin Tam, seorang fund manager dari IG Investment yang berbasis di Hong Kong. 'Ada banyak data makro dari China yang akan diumumkan minggu ini sementara orang-orang masih mengkhawatirkan perlambatan lebih lanjut di kuartal kedua ini.' inflasi bulan Juni esok hari. Harga-harga konsumen kemungkinan naik sebesar 2,5 persen bulan lalu, dibandingkan dengan kenaikan 2,1 persen pada bulan Mei, menurut estimasi rata-rata dari 31 ekonom dalam survei Bloomberg. Pertumbuhan kuartal kedua China mungkin melambat menjadi sekitar 7,5%, dan ekspor bulan Juni mungkin masih relatif lemah, berdasarkan laporan dari China Securities Journal. (brc)