Bloomberg, (8/6) - Pasar saham China catat penurunan paling tajam di dalam dua minggu terakhir, dipimpin oleh perusahaan komoditas dan industri. Index Shanghai Composite turun 2,7 persen menjadi 1,953.46 pada pukul 09:52 pagi waktu setempat, setelah naik 1,4 persen minggu lalu. Index CSI 300 turun 2,9 persen menjadi 2,162.61. Hang Seng China Enterprises Index anjlok 3,1 persen di Hong Kong. Biro statistik China dijadwalkan akan merilis data inflasi bulan Juni pada esok hari. Harga-harga konsumen kemungkinan mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen bulan lalu, dibandingkan dengan kenaikan 2,1 persen pada bulan Mei, menurut estimasi rata-rata dari 31 ekonom dalam survei Bloomberg. Sementara, penurunan harga produsen kemungkinan mengecil dari 2,9 persen menjadi 2,6 persen menurut survei tersebut. Shanghai Composite telah jatuh 13 persen tahun ini karena serangkaian data dari produksi industri hingga tingkat ekspor menunjuk kepada perlambatan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam perekonomian domestik China dan tingkat suku bunga di pasar uang mencapai rekor tertinggi. Dewan Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Keqiang pekan lalu berjanji untuk meningkatkan efektivitas dukungan keuangan bagi perekonomian setelah krisis likuiditas beberapa waktu lalu. Mis-alokasi modal menghambat restrukturisasi ekonomi dan sektor keuangan harus memainkan peran yang lebih baik dalam membantu merombak hal tersebut, dikatakan oleh kabinet pada 5 Juli lalu setelah berakhirnya perdagangan Jumat lalu. Dewan Negara mengatakan akan mempertahankan sikap kebijakan moneter yang 'prudent' sementara memastikan pasokan uang yang masuk akal dan tingkat pinjaman. UBS AG menurunkan peringkat untuk saham China menjadi netral dalam laporannya pada tanggal 5 Juli lalu, mengutip risiko penurunan lebih lanjut yang disebabkan oleh likuiditas ketat. Dalam laporan terpisah pekan lalu, HSBC Holdings Plc menurunkan rekomendasi terhadap saham-saham China menjadi underweight dari overweight karena melambatnya pertumbuhan ekonomi dan pemerintah lebih menekankan pada reformasi. (brc)
|