Reuters, (16/01) - Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan
pertumbuhan global yang meningkat untuk tahun ini, meskipun deflasi juga
menjadi ancaman tapi selama pertumbuhan ekonomi berada dalam kondisi
yang optimal seperti yang diharapkan oleh para pembuat kebijakan di IMF
maka itu tidak akan menjadi masalah besar, kata kepala IMF pada hari
Rabu kemarin.Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde
menyatakan keprihatinannya tentang pertumbuhan harga yang berada di
bawah target dari banyak bank-bank sentral karena hal tersebut bisa
menekan pemulihan yang baru muncul pasca resesi global.'Jika
inflasi adalah jin, maka deflasi adalah ogre yang harus diperangi dengan
tegas,' kata Lagarde dalam National Press Club di Washington.Tingkat
inflasi yang jauh di bawah 2 persen yang ditargetkan oleh beberapa bank
sentral utama di dunia akan membawa risiko untuk jangka panjang karena
dapat menurunkan tingkat upah dan permintaan yang pada akhirnya menekan
pertumbuhan perekonomian.Di Amerika Serikat, pejabat Federal
Reserve masih kebingungan tentang mengapa inflasi tetap dalam level
rendah untuk sekian lama, dan beberapa mengkhawatirkan itu bisa menjadi
tanda bahwa pemulihan AS tidak sekuat dari beberapa data ekonomi yang
telah dirilis. Secara teori, inflasi seharusnya naik seiring pertumbuhan
di pasar tenaga kerja.Namun, data yang mengecewakan terkait
nonfarm payrolls AS pekan lalu memberikan catatan penting tersendiri
setelah serangkaian data - dari belanja konsumen dan perdagangan hingga
produksi industri - telah member isyarat bahwa ekonomi AS mengakhiri
tahun 2013 berada pada pijakan yang kuat dan diposisikan untuk terus
menguat di tahun ini.Sementara tingkat pengangguran bulan
Desember turun 0,3 persentase menjadi 6,7 persen, level terendah sejak
Oktober 2008, namun penurunan tersebut sebagian besar hanya mencerminkan
tingkat orang-orang yang meninggalkan usia angkatan kerja.Lagarde
mengatakan bahwa bank sentral harus berhati-hati untuk menarik kembali
stimulus moneternya, hanya bila ekonomi telah jelas berada pada pijakan
yang kuat.The Fed bulan lalu memutuskan untuk memangkas
pembelian obligasi bulanan menjadi $ 75 miliar dari $ 85 milyar, dan dua
dari pejabat pembuat kebijakan the Fed yang paling hawkish pekan ini
telah mengatakan bahwa program tersebut harus diakhir secepat mungkin.Lagarde
mengatakan, apa yang disebut 'tapering off' dari pembelian obligasi the
Fed diperkirakan tidak akan mengacaukan pasar asalkan dilakukan secara
bertahap.' Kami tidak mengantisipasi konsekuensi yang besar, berat dan serius,' katanya.Namun,
ia mengatakan bahwa penyesuaian yang cepat dapat menyebabkan fluktuasi
pasar yang tajam dan arus modal yang mudah menguap, yang akan berdampat
terhadap beberapa pasar negara berkembang pada khususnya.Ekonomi
Negara berkembang, yang telah menjadi mesin pemulihan global setelah
krisis keuangan tahun 2008, kini menjadi melambat karena faktor siklus
stimulus tersebut, kata Lagarde.'Secara keseluruhan, arahnya
masih positif, namun pertumbuhan global masih terlalu rendah, terlalu
rapuh, dan terlalu tidak merata,' katanya. (brc)