MarketWatch, NEW YORK (06/01) — Dolar jatuh secara luas setelah angka pembacaan akhir di sektor jasa AS bulan Desember. Data
 dari Institute for Supply Management yang dirilis pada hari Senin 
menunjukkan indeks jasa untuk bulan Desember turun menjadi 53% dari 
53,9% pada bulan November, dengan indeks pemesanan baru menunjukkan 
kontraksi. Para ekonom telah memperkirakan penurunan sebesar 55%, 
menurut sebuah jajak pendapat oleh MarketWatch. Secara terpisah, data 
pesanan pabrik AS untuk November naik 1,8%. Euro
 bergerak lebih tinggi ke level US$1,3628 dari level US$1,3583 pada 
akhir Jumat di Amerika Utara, setelah turun untuk pertama kalinya di 
bawah US$1,36 sejak 4 Desember, menurut data FactSet. Pound Inggris membalikan kerugian sebelumnya terhadap dolar, naik menjadi US$1,6428 dari US$1,6407. Dolar
 bergerak turun ke level ¥104,66 dari level ¥104,77 pada perdagangan 
akhir Jumat. Penguatan yen akan cenderung membebani eksportir Jepang, 
dan ekuitas Jepang, seperti indeks Nikkei Average, menandai sesi 
perdagangan pertama mereka tahun ini dengan turun lebih dari 2%. Minggu
 ini Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat akan merilis data laporan 
pekerjaan yang untuk bulan Desember. Analis memperkirakan kenaikan 
sekitar 190.000 pekerjaan, dan angka tersebut bisa mendorong the Fed 
untuk memangkas pembelian obligasi lagi pada akhir Januari. Indeks
 Dolar yang mengukur unit AS terhadap sekeranjang dari enam mata uang 
lainnya sedikit melemah ke level 80,742 dari level 80,882 pada akhir 
perdagangan Jumat di Amerika Utara. Indeks WSJ Dollar, sebuah ukuran 
alternatif kekuatan greenback, turun tipis ke level 74,08 dari level 
74,15. (izr)






