Bloomberg (07/01) – Perdagangan minyak mentah WTI mendekati harga
terendah selama lebih dari lima pekan terakhir yang berada ditengah
spekulasi pada distilasi dan tingkat cadangan bensin yang mengalami
peningkatan di A.S, yang merupakan konsumen minyak terbesar.Kontrak
berjangka di New York telah mengalami sedikit perubahan setelah turun
selama lima hari terakhir, yang merupakan rangkaian penurunan terpanjang
sejak bulan September, cadangan distilasi, termasuk minyak panas serta
diesel, kemungkinan naik hingga 2 Milyar barel pada pekan lalu, seperti
yang telah diperlihatkan oleh survey berita Bloomberg menjelang rilis
data Energy Information Administration data pada hari esok, selain itu
sektor industri jasa A.S telah berekspansi pada laju yang lebih lambat
dibandingkan dengan perkiraan bulan Desember, berdasarkan index PMI dari
pihak ISM, sedangkan pada hari kemarin minyak mentah Brent juga
tergelincir untuk hari kelima.WTI untuk pengiriman Februari
berada dilevel harga $93.63 per barel dalam perdagangan elektronik pada
New York Mercantile Exchange, naik 20 sen pada jam 12:26 siang di
Sidney, kemarin kontrak tersebut jatuh 0.6% ke level harga $93.43,
penutupan terendah sejak tanggal 29 November, sementara volume seluruh
kontrak berjangka yang diperdagangkan berada sekitar 40% dibawah
rata-rata 100 hari, selain itu harga mengalami penurunan sebesar 6.9%
selama lima hari terakhir.Sementara minyak Brent untuk penetapan
Februari gain sebanyak 32 sen menuju ke level harga $107.05 barel pada
the London-based ICE Futures Europe exchange, minyak mentah acuan Eropa
berada dilevel premium diharga $13.42 untuk WTI, dengan spread yang
melebar untuk hari kelima dihari kemarin menuju penutupan dilevel
$13.48.Tingkat cadangan bahan bakar di A.S kemungkinan naik
hingga 2.5 Milyar barel dalam pekan yang berakhir pada tanggal 3 Januari
pada pekan lalu, berdasarkan survey estimasi median yang terdiri dari
enam analis menjelang laporan dari pihak EIA besok, kelompok statistik
departemen energi, yang merupakan peningkatan ke enam dalam tujuh pekan
terakhir.(tito)