Bloomberg (25/12) – Saham-saham China naik tajam dalam tiga pekan
terakhir, dipicu oleh penurunan pada hari kedua pada tarif pasar uang
pasca bank sentral menyuntikkan uang tunai ke dalam sistem keuangan.
Sementara itu yuan mendekati 20 tahun tertingginya.Indeks
Shanghai Composite naik sebesar 0.6% ke level 2,106.35 pada sesi
penutupan, kenaikan tertinggi sejak tanggal 4 Desember lalu. Volume
turun sebesar 40% sejalan dengan mayoritas bursa Asia tutup karena
libur. Perusahaan penghasil minyak PetroChina Co. dan perusahaan
teknologi mengalami kenaikan. Tarif pembelian kembali selama tujuh hari,
sebuah indikator dari ketersediaan dana pada sistem perbankan,
tergelincir sebesar 86 basis poin ke 5.58%.Bank sentral China
mengendalikan akitivitas pemeblian asset kembali pertama kalinya dalam
tiga pekan terakhir, sebuah upaya guna menyediakan peminjam dengan uang
tunai pasca biaya pinjaman yang naik tajam sejak tahun 2011 lalu yang
memicu sell-off pada saham-saham China yang ditransaksikan di Shanghai,
Hong Kong dan New York.People Bank of China melelang sebesar 29
miliar yuan ($4.8 miliar) repo dalam tujuh dari kemarin pasca sebesar
300 miliar yuan dari target suntikan uang tunai pada pekan lalu gagal
mempertahankan biaya pinjaman turun. Tarif turun tajam sejak bulan
Februari tahun 2011.Suku bunga swap dalam satu tahun, pembayaran
tetap dibutuhkan guna menerima tarif repo dalam tujuh hari yang
mengalami floating, sedikit berubah sebesar 4.97% pada hari ini. Tarif
tersebut menyentuh rekornya sebesar 5.13% pada tanggal 23 Desember lalu,
yang merupakan tertingginya berdasarkan pada data Bloomberg sejak tahun
2006. (bgs)