Bloomberg (24/12) - Dolar naik menuju lima tahun tertinggi terhadap yen
karena para trader berspekulasi terhadap perbedaan dalam kebijakan
moneter dengan Federal Reserve AS memangkas stimulus sedangkan Bank of
Japan meneruskan pelonggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.Mata uang AS menguat terhadap sebagian besar pasangan utamanya sebelum
laporan hari ini diperkirakan akan menunjukkan rebound dalam pesanan
barang tahan lama. Yen melemah untuk hari kedua setelah merugi dalam
delapan minggu berturut-turut, setelah Nikkei 225 Stock Average mencapai
16.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 yang dan China melakukan
operasi untuk meringankan krisis uang tunai, memotong permintaan untuk
mata uang Jepang sebagai tempat berlindung. Dolar Australia jatuh
terhadap semua pasangan utamanya.Dolar naik 0,1 persen menjadi
¥ 104,17 pada pukul 07:23 pagi di London kemarin. Dolar mencapai ¥
104,64 pada 20 Desember kemarin, merupakan yang terbesar sejak Oktober
2008. Mata uang AS naik 0,1 persen menjadi $ 1,3688 per euro. Naik 0,3
persen menjadi 89,10 sen AS per dolar Australia.Nikkei naik
16,029.65 sebelum ditutup 0,1 persen lebih tinggi pada level 15,889.33.
Indeks The Standard & Poor 500 ditutup pada rekornya 1,827.99
kemarin.Tarif repo overnight China, merupakan ukuran dari
ketersediaan dana dalam sistem perbankan, jatuh sebanyak 1,18 poin
persentase menjadi 4,07 persen, menurut rata-rata tertimbang oleh
National Interbank Funding Center.(frk)