Bloomberg ( 24/12 ) - Emas
berayun antara keuntungan dan kerugian di London seiring para investor
menimbang prospek penguatan ekonomi terhadap spekulasi penurunan harga
emas pada bulan ini yang dapat memacu pembelian fisik.Emas
Bullion ditutup pada level US$ 1,188.68 per ons pada 19 Desember, level
terendah sejak 3 Agustus 2010, setelah Federal Reserve mengatakan akan
mengurangi stimulus ekonominya. Data AS yang dirilis kemarin menunjukkan
belanja konsumen naik pada bulan November tertinggi dalam lima bulan
terakhir dan sentimen konsumen naik.Emas
anjlok sebesar 28 persen pada tahun ini, ditetapkan untuk penurunan
tahunan terburuknya sejak 1981, seiring ekuitas rally dan The Fed
mengatakan akan memangkas pembelian aset bulanannya menjadi US$ 75
miliar dari US$ 85 miliar. Indeks saham Standard & Poor 500 ditutup
pada rekor tertingginya kemarin setelah Managing Director Dana Moneter
Internasional Christine Lagarde meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi
AS pada tahun 2014 mengatakan pada 22 Desember.Emas
tertekan oleh 'optimisme bahwa pemulihan ekonomi AS bisa mempercepat
pada 2014,' Abhishek Chinchalkar, seorang analis AnandRathi Komoditas
Ltd berbasis di Mumbai, mengatakan hari ini dalam sebuah laporan. Namun,
'pelaku pasar tampaknya enggan dalam mengambil baru seiring menjelang
liburan akhir tahun. Selain itu, tampaknya emas didukung oleh
meningkatnya permintaan fisik dari China.'Emas
untuk pengiriman segera sedikit berubah pada level US$ 1,198.77 pada
pukul 8:51 di London. Harga turun sebanyak 0,2 persen setelah naik
sebanyak 0,4 persen. Bullion untuk pengiriman Februari naik 0,1 persen
menjadi US$ 1,198.10 pada perdagangan Comex di New York. Volume
perdagangan berjangka sebesar 59 persen di bawah rata-rata perdagangan
untuk 100 hari terakhir pada hari ini, data yang dikumpulkan oleh
Bloomberg menunjukkan. (izr)