Bloomberg (04/12) – Saham Hong Kong jatuh hari kedua seiring
tergelincirnya kreditur setelah pernyataan dari Presiden Xi Jinping
bahwa lingkungan untuk perkembangan ekonomi tahun depan tidak bersifat
optimis.Index Hang Seng mundur 1.2% ke level 23,631.11 pada jam
9:31 pagi di Hong kong dengan semua kacuali dua saham pada acuan 50
anggota yang mengalami penurunan, sementara index Hang Seng China
Enterprises yang juga disebut sebagai index H-share turun 1.7% ke level
11,255.67.Sementara acuan ekuitas dikota tersebut kemarin mundur
dari level tertingginya sejak April 2011 setelah data yang
memperlihatkan penurunan index PMI non manufaktur bulan November ke
level 56.0, menurun dari level 56.3 sebulan sebelumnya.Komentar
Presiden China Xi pada sebuah symposium pada tanggal 22 November bulan
lalu, berdasarkan laporan kemarin dari agensi berita Xinhua, kemungkinan
mencerminkan upaya guna memadatkan ekspektasi terhadap pertumbuhan
ditahun 2014, sementara investasi pada sektor industri sedang mengalami
kenaikan dan kenaikan sebesar 13% dalam penjualan retail yang
diperkirakan untuk tahun ini, sementara itu China sedang menghadapi
kelebihan kapasitas pabrik, hutang pemerintahan yang berlebihan serta
menurunnya ekspor.Pihak Economic Information Daily mengatakan
dihari kemarin bahwa kemungkinan China akan menetapkan target
pertumbuhan GDP 2014 berada dilevel 7%, turun dari level 7.5% tahun ini,
yang mengutip dari grup riset, selain itu Perdana Menteri Li Keqiang
pada bulan Oktober mengatakan bahwa China membutuhkan pertumbuhan
tahunan sebesar 7.2% guna mempertahankan kestabilan tingkat pengangguran
setelah indikasi bulan Juli bahwa 7% merupakan garis bawah untuk
ekspansi.Index Hang Seng naik 21% dari level terendahnya bulan
Juni hingga hari kemarin yang berada ditengah sinyal penguatan ekonomi
China, acuan tersebut kemarin ditransaksikan dilevel 11.41 kali estimasi
terhadap laba, dibandingkan dengan 16.2 bagi bagi index S&P 500,
index H-share naik 29% dari level terendah tahun ini pada tanggal 25
Juni pasca pihak otoritas mengenalkan paket reformasi terbesar sejak
tahun 1990.(tito)