 NEW YORK, MarketWatch (3/12) — Dolar turun dibawah level ¥103 sebagai 
penurunan dengan mayoritas mata uang lainnya di hari Selasa ini, akibat 
para investor menanti data pada pekan ini yang memungkinkan memberikan 
sinyal mengenai waktu Federal Reserve akan memulai mengurangi stimulus 
moneter.Dolar jatuh ke level ¥102.62 dari level ¥103.08 pada 
sesi penutupan transaksi hari Senin lalu, ketika dolar melonjak diatas 
level ¥103 pertama kalinya sejak tanggal 22 Mei.Sorotan pada 
pekan ini adalah laporan di hari Jumat mengenai daftar gaji non 
pertanian selama bulan November, dengan para ekonom memperkirakan adanya
 kenaikan sebesar 180,000 pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran 
sebesar 7.2%, berdasarkan survei oleh MarketWatch. Federal Reserve 
mengkaji data pasar tenaga kerja secara seksama sebagai bahan keputusan 
Federal Reserve guna mengurangi pembelian obligasi bulanan, yang saat 
ini sebesar $85 miliar. Pembelian tersebut telah dipahami guna 
mempertimbangkan dolar. Keputusan kebijakan moneter diharapkan datang dari Bank of England dan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis mendatang.Para
 investor sepertinya fokus pada tindakan-tindakan apapun atau 
komentar-komentar dari Bank Sentral Eropa guna menghadapi penurunan 
inflasi. Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa harga 
produsen zona Eropa pada bulan Oktober turun pada fase tahunan 
tertingginya dalam hampir empat tahun terakhir. Pada pekan lalu, data 
menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan zona Eropa naik sebesar 0.9% 
pada bulan November dari 0.7% pada bulan Oktober. Inflasi tahunan 
dibawah 1% merupakan tingkat inflasi lebih rendah dari mandate ECB guna 
menjaga tingkat inflasi tetap dibawah tetapi mendekati 2% pada jangka 
menengah. Euro gain sebesar $1.3583 dari $1.3537 pada sesi 
penutupan hari Senin lalu, dan Poundsterling Inggris naik sebesar 
$1.6401 dari $1.6351. Dolar Australia ditransaksikan pada level 
91.23 sen AS, sedikit mengalami kenaikan dari level 91.01 sen AS pada 
sesi penutupan hari Senin lalu. Bank Sentral Australia tidak akan 
mengubah kebiajkan moneternya, seperti yang diperkirakan. Indeks
 dolar ICE, yang merupakan indeks dolar AS terhadap enam mata uang 
lainnya, turun pada level 80.677 dari level 80.918 pada sesi penutupan 
hari Senin lalu. Indeks dolar WSJ, turun pada level 73.57 dari level 
73.80. (bgs)
NEW YORK, MarketWatch (3/12) — Dolar turun dibawah level ¥103 sebagai 
penurunan dengan mayoritas mata uang lainnya di hari Selasa ini, akibat 
para investor menanti data pada pekan ini yang memungkinkan memberikan 
sinyal mengenai waktu Federal Reserve akan memulai mengurangi stimulus 
moneter.Dolar jatuh ke level ¥102.62 dari level ¥103.08 pada 
sesi penutupan transaksi hari Senin lalu, ketika dolar melonjak diatas 
level ¥103 pertama kalinya sejak tanggal 22 Mei.Sorotan pada 
pekan ini adalah laporan di hari Jumat mengenai daftar gaji non 
pertanian selama bulan November, dengan para ekonom memperkirakan adanya
 kenaikan sebesar 180,000 pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran 
sebesar 7.2%, berdasarkan survei oleh MarketWatch. Federal Reserve 
mengkaji data pasar tenaga kerja secara seksama sebagai bahan keputusan 
Federal Reserve guna mengurangi pembelian obligasi bulanan, yang saat 
ini sebesar $85 miliar. Pembelian tersebut telah dipahami guna 
mempertimbangkan dolar. Keputusan kebijakan moneter diharapkan datang dari Bank of England dan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis mendatang.Para
 investor sepertinya fokus pada tindakan-tindakan apapun atau 
komentar-komentar dari Bank Sentral Eropa guna menghadapi penurunan 
inflasi. Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa harga 
produsen zona Eropa pada bulan Oktober turun pada fase tahunan 
tertingginya dalam hampir empat tahun terakhir. Pada pekan lalu, data 
menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan zona Eropa naik sebesar 0.9% 
pada bulan November dari 0.7% pada bulan Oktober. Inflasi tahunan 
dibawah 1% merupakan tingkat inflasi lebih rendah dari mandate ECB guna 
menjaga tingkat inflasi tetap dibawah tetapi mendekati 2% pada jangka 
menengah. Euro gain sebesar $1.3583 dari $1.3537 pada sesi 
penutupan hari Senin lalu, dan Poundsterling Inggris naik sebesar 
$1.6401 dari $1.6351. Dolar Australia ditransaksikan pada level 
91.23 sen AS, sedikit mengalami kenaikan dari level 91.01 sen AS pada 
sesi penutupan hari Senin lalu. Bank Sentral Australia tidak akan 
mengubah kebiajkan moneternya, seperti yang diperkirakan. Indeks
 dolar ICE, yang merupakan indeks dolar AS terhadap enam mata uang 
lainnya, turun pada level 80.677 dari level 80.918 pada sesi penutupan 
hari Senin lalu. Indeks dolar WSJ, turun pada level 73.57 dari level 
73.80. (bgs)04 Desember 2013
Dolar Turun Dibawah Level ¥103
Desember 04, 2013
  News Market
  
 NEW YORK, MarketWatch (3/12) — Dolar turun dibawah level ¥103 sebagai 
penurunan dengan mayoritas mata uang lainnya di hari Selasa ini, akibat 
para investor menanti data pada pekan ini yang memungkinkan memberikan 
sinyal mengenai waktu Federal Reserve akan memulai mengurangi stimulus 
moneter.Dolar jatuh ke level ¥102.62 dari level ¥103.08 pada 
sesi penutupan transaksi hari Senin lalu, ketika dolar melonjak diatas 
level ¥103 pertama kalinya sejak tanggal 22 Mei.Sorotan pada 
pekan ini adalah laporan di hari Jumat mengenai daftar gaji non 
pertanian selama bulan November, dengan para ekonom memperkirakan adanya
 kenaikan sebesar 180,000 pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran 
sebesar 7.2%, berdasarkan survei oleh MarketWatch. Federal Reserve 
mengkaji data pasar tenaga kerja secara seksama sebagai bahan keputusan 
Federal Reserve guna mengurangi pembelian obligasi bulanan, yang saat 
ini sebesar $85 miliar. Pembelian tersebut telah dipahami guna 
mempertimbangkan dolar. Keputusan kebijakan moneter diharapkan datang dari Bank of England dan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis mendatang.Para
 investor sepertinya fokus pada tindakan-tindakan apapun atau 
komentar-komentar dari Bank Sentral Eropa guna menghadapi penurunan 
inflasi. Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa harga 
produsen zona Eropa pada bulan Oktober turun pada fase tahunan 
tertingginya dalam hampir empat tahun terakhir. Pada pekan lalu, data 
menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan zona Eropa naik sebesar 0.9% 
pada bulan November dari 0.7% pada bulan Oktober. Inflasi tahunan 
dibawah 1% merupakan tingkat inflasi lebih rendah dari mandate ECB guna 
menjaga tingkat inflasi tetap dibawah tetapi mendekati 2% pada jangka 
menengah. Euro gain sebesar $1.3583 dari $1.3537 pada sesi 
penutupan hari Senin lalu, dan Poundsterling Inggris naik sebesar 
$1.6401 dari $1.6351. Dolar Australia ditransaksikan pada level 
91.23 sen AS, sedikit mengalami kenaikan dari level 91.01 sen AS pada 
sesi penutupan hari Senin lalu. Bank Sentral Australia tidak akan 
mengubah kebiajkan moneternya, seperti yang diperkirakan. Indeks
 dolar ICE, yang merupakan indeks dolar AS terhadap enam mata uang 
lainnya, turun pada level 80.677 dari level 80.918 pada sesi penutupan 
hari Senin lalu. Indeks dolar WSJ, turun pada level 73.57 dari level 
73.80. (bgs)
NEW YORK, MarketWatch (3/12) — Dolar turun dibawah level ¥103 sebagai 
penurunan dengan mayoritas mata uang lainnya di hari Selasa ini, akibat 
para investor menanti data pada pekan ini yang memungkinkan memberikan 
sinyal mengenai waktu Federal Reserve akan memulai mengurangi stimulus 
moneter.Dolar jatuh ke level ¥102.62 dari level ¥103.08 pada 
sesi penutupan transaksi hari Senin lalu, ketika dolar melonjak diatas 
level ¥103 pertama kalinya sejak tanggal 22 Mei.Sorotan pada 
pekan ini adalah laporan di hari Jumat mengenai daftar gaji non 
pertanian selama bulan November, dengan para ekonom memperkirakan adanya
 kenaikan sebesar 180,000 pekerjaan dan penurunan tingkat pengangguran 
sebesar 7.2%, berdasarkan survei oleh MarketWatch. Federal Reserve 
mengkaji data pasar tenaga kerja secara seksama sebagai bahan keputusan 
Federal Reserve guna mengurangi pembelian obligasi bulanan, yang saat 
ini sebesar $85 miliar. Pembelian tersebut telah dipahami guna 
mempertimbangkan dolar. Keputusan kebijakan moneter diharapkan datang dari Bank of England dan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis mendatang.Para
 investor sepertinya fokus pada tindakan-tindakan apapun atau 
komentar-komentar dari Bank Sentral Eropa guna menghadapi penurunan 
inflasi. Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa harga 
produsen zona Eropa pada bulan Oktober turun pada fase tahunan 
tertingginya dalam hampir empat tahun terakhir. Pada pekan lalu, data 
menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan zona Eropa naik sebesar 0.9% 
pada bulan November dari 0.7% pada bulan Oktober. Inflasi tahunan 
dibawah 1% merupakan tingkat inflasi lebih rendah dari mandate ECB guna 
menjaga tingkat inflasi tetap dibawah tetapi mendekati 2% pada jangka 
menengah. Euro gain sebesar $1.3583 dari $1.3537 pada sesi 
penutupan hari Senin lalu, dan Poundsterling Inggris naik sebesar 
$1.6401 dari $1.6351. Dolar Australia ditransaksikan pada level 
91.23 sen AS, sedikit mengalami kenaikan dari level 91.01 sen AS pada 
sesi penutupan hari Senin lalu. Bank Sentral Australia tidak akan 
mengubah kebiajkan moneternya, seperti yang diperkirakan. Indeks
 dolar ICE, yang merupakan indeks dolar AS terhadap enam mata uang 
lainnya, turun pada level 80.677 dari level 80.918 pada sesi penutupan 
hari Senin lalu. Indeks dolar WSJ, turun pada level 73.57 dari level 
73.80. (bgs)




