Bloomberg, ( 18/11 ) - Saham-saham Asia menguat untuk hari ketiga,
dengan indeks acuan yang memperpanjang gain dua pekannya setelah China
berjanji untuk melaksanakan ekspansi kebebasan ekonomi berbasis luas
setidaknya sejak 1990-an.MSCI Asia Pacific Index naik 0,7 persen
menjadi 142,58 pada pukul 11:07 pagi di Tokyo setelah ditutup pada
level tertinggi sejak 31 Oktober pekan lalu. Ke-10 kelompok industri
pada index acuan tersebut menguat. China berjanji untuk memungkinkan
investasi yang lebih untuk swasta di industri yang dikendalikan negara
(BUMN), dan memudahkan kebijakan keluarga berencana serta memperluas hak
atas tanah bagi para petani, menurut keputusan kebijakan Partai Komunis
yang diterbitkan oleh Xinhua News Agency pada 15 November pekan lalu.'Para
investor yang telah wait-and-see kini tidak perlu ragu lagi,' ungkap
Zeng Xianzhao, seorang analis dari Everbright Securities Co di
Chongqing. 'Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan melihat pelaksanaan
reformasi yang lebih cepat dan efisiensi perusahaan juga akan
meningkat. Ada suara-suara tentang kemungkinan kekecewaan pada sidang
pleno pekan lalu, namun ini menyingkirkan semua rumor negatif tersebut'.Indeks
Hang Seng Hong Kong melonjak 1,9 persen pada volume 244 persen lebih
tinggi dari 30 - hari rata-rata intraday. Hang Seng China Enterprises
Index, perusahaan China daratan yang terdaftar di kota itu melonjak 3,3
persen, menuju penutupan tertinggi sejak Mei. China Shanghai Composite
Index naik 0,9 persen.Saham-saham China berada di titik puncak
dari bull-run terpanjangnya, menurut sebuah catatan penelitian dari
Jefferies Group LLC. Keputusan reformasi yang komprehensif dari sidang
pleno pekan lalu terkesan 'sangat luar biasa' dengan signifikansi yang
menyaingi pernyataan pembukaan pleno dari Deng Xiaoping pada tahun 1978
silam, tulis analis yang dipimpin oleh Christie Ju.Indeks Topix
Jepang naik 0,6 persen karena yen mempertahankan penurunan di 100 per
dolar. Nikkei 225 Stock Average naik 0,4 persen setelah melompat 7,7
persen pekan lalu, reli tertajam dalam hampir empat tahun terakhir.
Saham Jepang siap untuk melampaui harga tertinggi tahun ini yang
tercatat pada bulan Mei lalu seiring menguatnya ekonomi AS dan melemah
yen serta kebijakan reflasi dari Perdana Menteri Shinzo Abe yang
mendorong kenaikan pada tingkat upah, menurut BNP Paribas Investment
Partners SA dan SMBC Nikko Securities Inc.Indeks Kospi Korea
Selatan naik 0,4 persen. Indeks Taiex Taiwan naik 0,5 persen dan Straits
Times Index, Singapura menguat 0,4 persen. Index S & P/ASX 200
Australia turun 0,5 persen, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru turun
0,4 persen. (brc)