Bloomberg, (21/11) – Minyak West Texas
Intermediate (WTI) turun untuk hari kedua karena investor terbebani
ekspektasi berkurangnya stimulus ekonomi di AS. Persediaan minyak mentah
naik padaminggu kesembilan.Kontrak berjangka minyak teresbut
turun pada level 0.5 persen di New York. Federal Reserve diperkirakan
akan menurunkan program pembelian obligasi bulanan senilai $85 billion
“dalam beberapa bulan mendatang” seiring meningkatnya ekonomi, menurut
risalah rapat FOMC yang dirilis kemarin. Data pemerintah AS yang dirilis
semalam menunjukan bahwa stok minyak mentah AS naik ke level tertinggi
sejak Juni.“Pasar selalu ingin menginterpretasikan tapering
untuk tetap terjadi dalam waktu satu bulan atau dua bulan mendatang,'
kata Jonathan Barratt, CEO dari Barratt’s Bulletin di Sydney.Minyak
WTI untuk pengiriman Januari turun sebanyak 45 sen menjadi $ 93,40 per
barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange. Kontrak
tersebut berada di posisi $ 93,66 pada 12:01 siang waktu Singapura.
Harga turun 4 sen menjadi $ 93,85 kemarin. Seluruh volume kontrak
berjangka yang diperdagangkan berada disekitar 64 persen lebih sedikit
dari rata-rata 100 per hari. Harga mencatat kenaikan sebesar 2 persen
pada tahun ini.Minyak jenis Brent untuk pengiriman Januari turun
sebanyak 33 sen, atau 0,3 persen ke $ 107,73 per barel di ICE Futures
Europe exchange yang berbasis di London. Acuan minyak mentah Eropa
berada pada premi sebesar $ 14,12 pada WTI, dibanding $ 14,21 kemarin.