Bloomberg, (21/11) - Dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang
Asia, sementara saham di Australia dan Korea Selatan turun setelah
Federal Reserve mengindikasikan kemungkinan pemangkasan stimulus dalam
beberapa bulan mendatang. Saham Jepang melonjak berserta dengan emas dan
perak rebound sementara minyak mentah menurun.Index US Dollar
Bloomberg naik untuk hari kedua, tercatat 0,2 persen lebih tinggi pada
pukul 09:54 di Tokyo, dengan setidaknya 0,3 persen kenaikan terhadap
yen, ringgit Malaysia dan won Korea Selatan. MSCI Asia Pacific Index
turun 0,1 persen, sementara Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,9 persen.
Index berjangka Standard & Poor 500 sedikit berubah. Emas naik dari
level terendah empat bulan dan perak menghentikan penurunan tiga hari,
sementara di lain tempat, minyak West Texas Intermediate turun 0,2
persen menjadi $ 93,66 per barel.The Fed mengharapkan data
ekonomi untuk terus memberikan sinyal perbaikan yang sedang berlangsung
di pasar kerja dan 'dengan demikian bisa menjamin pemangkasan laju
pembelian obligasi di bulan-bulan mendatang,' berdasarkan risalah rapat
FOMC Oktober lalu. Presiden Fed Bank of St Louis, James Bullard juga
memicu spekulasi tapering, mengatakan bahwa penurunan pembelian obligasi
bisa dimungkinkan pada bulan Desember mendatang. Indeks swasta hari ini
mungkin akan menunjukkan pertumbuhan manufaktur China yang melambat
selama bulan lalu, sementara Bank of Japan akan mengakhiri rapat
kebijakan moneternya juga pada hari ini.HSBC Holdings Plc/Markit
Economics akan merilis data index manajer pembelian sektor manufaktur
China yang diperkirakan akan berada pada 50,8 untuk bulan November dari
level 50,9 pada bulan Oktober, menurut rata-rata perkiraan dari 18
ekonom yang disusun oleh Bloomberg. Angka diatas 50 memberikan sinyal
ekspansi. Index dollar Bloomberg, yang melacak greenback
terhadap 10 pasangan utamanya mengakhiri penurunan tiga hari pada sesi
kemarin, naik sebesar 0,4 persen. Yen melemah 0,4 persen menjadi 100,44
per dolar hari ini, sementara won merosot 0,3 persen menjadi 1,060.91
per dolar pada hari kedua penurunannya. Ringgit melemah 0,5 persen
menjadi 3,1865 dolar dan baht Thailand melemah 0,4 persen.Euro
sedikit berubah pada posisi $ 1,3421 setelah meluncur 0,7 persen
terhadap dolar AS kemarin, penurunan terbesar satu hari pada bulan ini.Pada
tanggal 19 November lalu, empat dari lima investor memperkirakan Fed
akan menunda keputusan terkait pemangkasan pertama kali dalam program
pembeli obligasi sampai Maret 2014 atau setelahnya, dengan 5 persen yang
memperkirakan bulan depan, menurut survey global terbaru dari
Bloomberg. Hanya satu dari 20 yang mengatakan bank sentral AS akan mulai
mengurangi pembelian tersebut pada pertemuan FOMC tanggal 17-18
Desember, menurut jajak pendapat investor, pedagang dan analis yang
berlangganan Bloomberg yang diadakan kemarin sebelum risalah Fed di
keluarkan.Index S & P / ASX 200 Australia turun 0,4 persen
pada hari keempat kejatuhannya, kemerosotan terpanjang sejak Agustus,
sementara Indeks Kospi di Seoul turun 0,7 persen, jatuh untuk hari
kedua. Indeks ekuitas China-AS Bloomberg, yaitu saham-saham China yang
paling banyak diperdagangkan di New York melemah 0,9 persen.Perak
naik 0,4 persen menjadi $ 19,9445 per ounce setelah jatuh ke penutupan
terendah sejak 7 Agustus kemarin, sedangkan paladium dan platinum naik
0,2 persen. Emas naik 0,3 persen menjadi $ 1,248.37 per ounce menyusul
kejatuhan 2,5 persen emarin.Gas alam berjangka turun 0,2 persen
setelah melonjak 3,3 persen dan memimpin kenaikan komoditas kemarin.
Sementara, bensin naik 0,4 persen pada gain kedua berturut-turut. (brc)