Bloomberg (21/11) – Index berjangka Jepang naik, memberikan sinyal bahwa
index Nikkei 225 kemungkinan akan menghentikan penurunannya selama tiga
hari terakhir, sementara saham Australia memperpanjang penurunan, mata
uang dollar mempertahankan gain setelah the Fed memberikan indikasi
bahwa stimulus ekonomi kemungkinan akan mulai dipangkas dalam beberapa
bulan mendatang, sementara komoditi tembaga berjangka sedang mengalami
penurunan.Index Nikkei 225 ditransaksikan pada level 15,170
dalam pre market di Osaka dari level 15,160 di Chicago dan pada level
15,100 di Jepang kemarin, index S&P/ASX 200 Australia turun 0.2%
pada jam 10:24 pagi di Sidney, jatuh hari keempat untuk penurunan
terpanjang sejak Agustus, index S&P 500 sedikit berubah setelah
acuan tersebut jatuh sebanyak 0.4%.Selain itu greenback menguat
terhadap euro setelah kemarin naik 0.7%, sementara komoditas tembaga
berjangka turun 0.2% dan palladium mengalami rebound.The Fed
memperkirakan data ekonomi untuk dapat memberi sinyal pada peningkatan
yang sedang berlangsung dalam market ketenagakerjaan dan “demikian
dengan jaminan pemangkasan laju dari pembelian dalam beberapa bulan
kedepan,” seperti yang telah diperlihatkan oleh hasil rapat dari
pertemuan bank sentral A.S pada bulan Oktober, bank sentral Eropa (ECB)
sedang mempertimmbangkan sebuah suku bunga deposit yang bersifat negatif
terhadap inflasi, seperti yang telah dikatakan oleh orang-orang yang
mengetahui debat yang diminta agar tidak di identifikasi, selain itu
sebuah index swasta pada sektor manufaktur China dijadwalkan untuk
dirilis hari ini dan juga ulasan kebijakan moneter dari pihak BOJ.(tito)