Reuters (20/11) – Dolar menurun pada hari Rabu ini paska Ketua Federal
Reserve Ben Bernanke mengatakan bahwa bank sentral AS akan
mempertahankan kebijakan moneternya yang lebih longgar sejauh masih
dibutuhkan. Bernanke mengatakan pada hari Selasa lalu bahwa
otoritas menginginkan bukti adanya kenaikan pada pekerjaan sebelum
melakasnakan kembali stimulus pembelian obligasi Federal Reserve,
tingkat suku bunga kemungkinan masih mendekati nol untuk waktu yang
cukup lama paska berakhirnya pembelian aset.Sekumpulan data
ekonomi AS tidak ada indikasi mengenai kapan Federal Reserve akan
mengurangi pembelian asetnya, dengan melunaknya harga konsumer
mengurangi kenaikan pada penjualan retail.Dolar jatuh 0.2%
terhadap yen ke level 99.90, telah mengalami kenaikan dari perkiraan
bulan lalu bahwa AS akan memulai untuk mengurangi stimulus. Indeks dolar
juga turun sebesar 0.2%.Kenaikan pada belanja retail AS telah
menggagalkan terpicunya dolar, dengan inflasi AS turun secara tak
terduga di bulan Oktober.Pada sebuah pidato yang menyerukan
pelonggaran stimulus dari nominator Federal Reserve, Janet Yellen,
Bernanke mengatakan bahwa ketika ekonomi telah menunjukkan perkembangan
yang signifikan, akan tetapi ekonomi masih jauh dari dimana Federal
Reserve menginginkannya.Para investor akan mengkaji risalah
Federal Open Market Committee pada pertemuan bulan Oktober lalu sebagai
indikasi bahwa para pembuat kebijakan yang kemungkinan akan bersiap
kembali ke stimulus moneter. (bgs)