Bloomberg
(12/11) – Minyak WTI (West Texas Intermediate) turun dari harga
penutupan tertingginya sejauh bulan ini ditengah spekulasi mengenai
cadangan minyak mentah yang mengalami kenaikan tajam sejak bulan Juni
lalu di AS yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia Kontrak
berjangka tergelincir sebesar 0.3% di New York paska dua hari mengalami
gain. Cadangan minyak AS naik dalam delapan pekan, naik sebesar 500,000
barel diakhir periode pada tanggal 8 November, berdasarkan pada survei
Bloomberg News menjelang laporan dari Energy Information Administration
pada pekan ini. Iran dan Pengawas Atom PBB menandatangani kesepakatan
mereka selama enam tahun kemarin, memberikan akses pengawasan yang lebih
luas mengenai fasilitas nuklir di negara Teluk Persia tersebut. WTI
untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 32 sen ke level $94.82
per barel pada transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange.
Kontrak berada pada level $94.83 pukul 2:11 siang waktu Sydney. Kontrak
naik sebesar 0.6% ke level $95.14 kemarin, penutupan terendah sejak
tanggal 31 Oktober. Volume semua kontrak berjangka ditransaksikan
sebesar 62% dibawah 100 hari rata-rata.Minyak jenis Brent untuk
penyelesaian bulan Desember turun sebesar 23 sen, atau 0.2%, ke level
$106.17 per barel pada ICE Futures Europe exchange di London. Indeks
acuan minyak mentah eropa premium berada pada level $11.34 dibanding
WTI. Bentangan sebesar $11.26 kemarin, tertinggi berdasarkan pada
penutupan dalam empat hari terakhir. (bgs)