Bloomberg (08/11) – Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate)
berfluktuasi mendekati lima bulan terendahnya sejalan dengan data tenaga
kerja AS lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang memicu
kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mempertimbangkan kembali
stimulus.Kontrak berjangka menuju penurunan lima pekannya.
Tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 204,000 pekerja pada bulan
Oktober, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS, lebih tinggi dari
perkiraan kenaikan sebesar 120,000 yang diprediksi oleh para ekonom pada
sebuah survei Bloomberg. Data muncul sejalan dengan pertimbangan
Federal Reserve yang akan membeli obligasi bulanan kembali sebesar $85
miliar.WTI untuk pengiriman bulan Desember naik sebesar 17 sen
ke level $94.37 per barel pada pukul 11:04 siang di New York Mercantile
Exchange. Volume dari semua kontrak berjangka WTI ditransaksikan
sebesar 38% lebih rendah dari 100 hari rata-rata. Harga turun kurang
dari 1 % pada pekan ini pasca penyelesaian pada level harga $93.37 di
tanggal 5 November lalu, yang merupakan terendah sejak tanggal 4 Juni
lalu.Minyak jenis Brent untuk penyelesaian bulan Desember gain
sebesar 70 sen, atau 0.7%, ke level $104.16 pada ICE Futures Europe
exchange di London. Indeks acuan minyak mentah Eropa dengan premi
sebesar $9.79 terhadap WTI. Bentangan sebesar $9.26 kemarin merupakan
terendah sejak tanggal 25 Oktober lalu. (bgs)