Bloomberg
(14/10) – Yen naik terhadap mayoritas semua mata uang seiring
pembicaraan diantara Presiden Barack Obama dan DPR dari partai Republik
menghantam kebuntuan dan para senator A.S. dari kedua belah pihak
berjuang mengajukan draf kesepakatan guna menghindari gagal bayar
(default) pemerintah A.S. Yen naik tehadap dolar A.S. untuk
pertama kalinya dalam lima hari terakhir setelah Obama menegaskan bahwa
dia akan bernegosiasi mengenai anggaran setelah plafon utang dinaikkan
dan shutdown parsial pemerintah berakhir. Sementara otorisasi
pinjaman A.S. yang berakhir tanggal 17 Oktober mendatang. Mata uang
Australia jatuh setelah partner dagangnya China mengatakan bahwa ekspor
secara tak terduga merosot. Dolar Singapura menahan dari kenaikan dua
minggunya setelah bank sentral memutuskan menahan mata uangnya
terapresiasi “sederhana dan bertahap”. “Daya tarik yen sebagai
safe haven masih sangat kuat, dan diuntungkan dari pergerakan fiskal
A.S.,” menurut Mike Jones, currency strategist dari Wellington at Bank
of New Zealand Ltd. “ Yen naik sebesar 0.3% ke level 98.29 per
dolar pukul 11:18 pagi waktu Singapura, reli dari penurunan sebesar 1.1%
pekan lalu. Yen naik sebesar 0.2% ke level 133.32 per euro. Dolar
melemah sebesar 0.2% ke level $1.3564 per euro. Parlemen dari
partai Demokrat memperingatkan di pekan ini bahwa kurangnya pergerakan
mungkin akan berdampak pada pasar financial. Saham-saham A.S. akan
dibuka pada federal Columbus Day holiday hari ini. Sementara pasar
obligasi akan ditutup dan bursa Jepang ditutup hari ini selama libur
nasional.Indeks berjangka Standard & Poor’s 500 memberi
signal bahwa ekuitas di A.S. akan jatuh dan direkrut IMF Christine
Lagarde mengatakan bahwa kebuntuan kongres mengancam A.S. dan ekonomi
dunia. (bgs)