SINGAPORE (09/9) - Reuters – Komoditi emas turun lebih rendah seiring turunnya mata uang euro dihari Senin namun terdapat kemungkinan delay dalam keputusan the Fed untuk pengurangan program pembelian obligasi dapat mendorong daya tarik dari safe haven logam tersebut.Bullion, yang telah mengambil keuntungan dari likuiditas bank sentral, telah membalik penurunan tajam pekan lalu dan gain hampir 2% dihari Jumat setelah data payroll nonfarm A.S yang lebih lemah dari estimasi.Emas turun 0.3% menuju ke level harga $1,387.26 per ons pada jam 06.21 GMT, jatuh menuju ke level harga $1,362.55 dihari Jumat, yang terlemah sejak tanggal 22 Agustus, sebelum reli setelah data tersebut memperlihatkan bahwa pihak pemberi kerja A.S telah merekrut lebih sedikit pekerja dari ekspektasi dibulan Agustus.Bahkan pada minggu lalu, kami mendengar pandangan yang bermacam-macam pada jadwal pengurangan dari gubernur the Fed , menjadikannya sulit untuk mengetahui bahwa bank sentral pada akhirnya akan memutuskan untuk segera melakukannya” menurut Edward Meir, seorang analis pada INTL FC Stone.Kebingungan ini kemungkinan akan mencegah emas dari pelemahan substansial pada jalur dipekan ini, namun kami menduga bahwa penjualan tersebut harus mulai intensif setelah rapat the Fed sebelum keluar jalur dan mengasumsikan bahwa kita mendapatkan sejumlah kecil pengurangan. Laporan pekerjaan A.S yang mengecewakan, yang semula menekankan pada dollar, memicu spekulasi bahwa the Fed kemungkinan akan mengurangi ukuran pengurangan yang dalam stimulus yang banyak diharapkan para investor nantinya dibulan ini, sementara itu euro jatuh 0.1% menuju ke level harga $1.3175 dihari Senin.Tingkat pengangguran A.S telah mencapai 4 ½ tahun terendahnya seiring warga Negara Amerika yang menyerah dalam mencari kerja, menyulitkan keputusan the Fed dalam mempertimbangkan kembali stimulus moneternya bulan ini.Selain itu komoditi emas A.S berada dilevel harga $1,387.70 per ons, naik sebanyak $1.20. Kami masih melihat bahwa emas kemungkinan dapat menjajaki level harga $1,400,” menurut Brian Lan, managing director of GoldSilver Central Pte Ltd di Singapura, “Kami masih melihat beberapa demand, terdapat lebih banyak permintaan dari India untuk komoditi Emas dan Perak.”Perhiasan pada konsumen utama komoditi emas India memperkirakan sebuah kenaikan pada impor pekan ini setelah pemerintahan mengklarifikasi peraturan pembelian luar negeri, sebagian besar perhiasan berlanjut dalam pengiriman stock dari April hingga Mei, dengan total lebih dari 300 ton. Emas adalah salah satu barang terbesar dalam rekor defisit current account yang telah membantu mendorong mata uang rupee menuju level terendahnya sepanjang waktu, pihak pemerintah telah meningkatkan pajak impor terhadap emas menuju level tertingginya sepanjang waktu sebanyak 10%.(tito)