New York, 09/09 (Bloomberg) – Emas berayun antara keuntungan dan kerugian di New York sebelum akhirnya di selesaikan sedikit berubah karena investor mempertimbangkan tanda-tanda bahwa Federal Reserve akan mengurangi stimulus bulan ini terhadap kemungkinan serangan udara AS ke Suriah.Meski data pekerjaan tidak begitu bagus untuk bulan Agustus,laporan yang dikeluarkan pada akhir pekan lalu tersebut masih belumcukup kuat untuk bisa menggagalkan ekspektasi para ekonom bahwa the Fed akan mengurangi langkah stimulusnya. The Fed akan menurunkan pembelian obligasi bulanan menjadi $ 75 miliar dari yang ada saat ini sebesar $ 85 milyar pada pertemuan FOMC 17-18 September mendatang, menurut estimasi rata-rata dari 34 ekonom yang disurvei Bloomberg News pada 6 September kemarin. Bullion mencapai tertinggi tiga bulan di $ 1.434 per ounce pada 28 Agustus lalu karena melonjaknya permintaan sejak akhir Juni di Asia dan di tengah kekhawatiran bahwa AS akan menyerang Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil. "Ketegangan geopolitik terkait Suriah telah memberikan kontribusi terhadap kekuatan emas baru-baru ini," ungkap Suki Cooper, analis dari Barclays Plc di New York. "Meskipun data nonfarm payrolls lebih lemah dari perkiraan telah memberikan dorongan untuk harga pada Jumat lalu, ekonom kami percaya laporan itu masih cukup untuk memberi lampu hijau atas pemangkasan pembelian aset
the Fed bulan ini."Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik kurang dari 0,1 persen dan ditutup pada posisi $ 1,386.70 di Comex, New York. Harga sempat turun sebanyak 0,3 persen dan naik sebanyak 0,6 persen. Barack Obama akan membuat dorongan akhir minggu ini untuk membujuk Kongres dan publik Amerika dalam mendukung serangan udara terhadap Suriah. Ia gagal memperoleh dukungan dari para pemimpin asing pada KTT Kelompok 20 untuk aksi militer pekan lalu. Senat AS dijadualkan untuk memberikan suaranya terhadap resolusi tersebut pada akhir minggu ini, dan DPR AS mungkin akan memperdebatkan proposal tersebut minggu depan. (brc)