Bloomberg, (4/6) -- Dolar AS tetap berada dibawah 100 yen setelah jatuh meleweati level tersebut untuk pertama kalinya dalam hampir sebulan terakhir karena para investor masih menimbang apakahan pemulihan ekonomi di Amerika sudah cukup untuk the Fed menarik skala stimulus moneternya. Index dolar mencapai hampir satu bulan terendah kemarin setelah laporan aktivitas manufaktur AS menunjukan kontraksi yang lebih cepat dibandingkan empat tahun lalu selama bulan Mei. Data yang dikeluarkan sektor swasta besok juga mungkin akan menunjukan laju perekrutan tenaga kerja AS yang makin cepat. Dolar AS lakukan pemulihan 0.4 persen ke 99.88 yen pada pukul 6:52 am di London hari ini, dibandingkan dengan 98.87, yang terendah sejak 9 Mei lalu. Gain yen selama empat hari sebesar 2.8 persen terhadap dolar AS adalah yang terbesar sejak Juli 2011. Sementara, euro tergelincir 0.1 persen ke $1.3065 dari sesi kemarin ketika mencapai $1.308, level terkuat sejak 9 Mei. Mata uang euro naik 0.3 persen ke 130.49 terhadap yen. ADP Research Institute besok mungkin akan merilis data yang akan menunjukan laju perekrutan tenaga kerja yang naik 46.000 menjadi 165.000 pada bulan Mei dari bulan sebelumnya, menurut perkiraan median dari ekonom yang disurvei Bloomberg News. (brc)