Reuters, (4/6) -- Emas masih begerak pada jalur positifnya di Selasa pagi setelah mencatat gain hampir 2 persen pada sesi sebelumnya karena melemahnya data manufaktur AS menimbulkan harapan bahwa Federal Reserve tidak akan mengakhiri stimulus moneternya dengan segera. Spot emas naik tipis 0,07 persen menjadi $ 1,412.11 per ounce pada pukul 07:16 WIB. Harga naik 1,8 persen ke posisi $ 1,416.11 pada hari Senin karena kejatuhan dolar akibat data manufaktur yang lemah. Emas AS sedikit berubah pada level $ 1,412.20. Sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada bulan Mei, membawa aktivitas ke level terendah dalam hampir empat tahun terakhir. Data dari China dan Eropa juga menunjukkan hal yang sama bulan lalu karena menurunnya tingkat permintaan. Ini menunjukkan bahwa ekonomi dunia masih perlu dukungan bank-bank sentralnya. Ketua the Fed, Ben Bernanke mengatakan bulan lalu bahwa bank sentral akan memperlambat langkah-langkah stimulusnya jika ekonomi AS menguat secara berkesinambungan. Impor emas India melonjak menjadi 162 ton pada bulan Mei, dari 142,5 ton pada bulan April meskipun harga mengalami rebound. Data itu menimbulkan kekhawatiran bahwa India, pembeli emas terbesar dunia saat ini akan memberlakukan pembatasan impor dalam upaya untuk mengurangi defisit neraca berjalannya. Kepemilikan dari New York SPDR Gold Trust, exchange-traded fund berbasis emas yang terbesar di dunia tetap tidak berubah pada hari Senin. Ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kepercayaan investor terhadap logam. Arus keluar pada kepemilikan yang telah berjalan hampir lebih dari 3 Minggu mulai mereda Rabu lalu. (brc)