Telequote (03/06) – Bursa saham Tokyo turun 3,72 persen ke level terendah enam minggu pada hari Senin menyusul penurunan tajam di Wall Street Jumat lalu dan data manufaktur China yang lemah juga membebani pasar. Indeks Nikkei 225 ditutup turun 512,72 poin pada posisi 13,261.82, level terendah sejak 18 April sedangkan indeks Topix jatuh 3,42 persen atau 38,83 poin di 1,096.95. "Faktor utama di balik penurunan besar hari ini adalah kejatuhan Wall Street hari Jumat," kata Kenzaburo Suwa, ahli strategist dari Okasan Securities, kepada AFP. "Di atas semua itu, saham-saham Jepang masih di tengah-tengah penyesuaian menyusul lonjakan tajam pada harga sejak November lalu. Beberapa analis telah memprediksi koreksi tajam Nikkei setelah melonjak sekitar 80 persen selama enam bulan terakhir dan naik di atas level 15.000 sebelum terjadi penurunan terkini. Kerugian Nikkei pada hari Senin dibesar menjelang perdagangan sore setelah HSBC mengatakan bahwa aktivitas manufaktur di China menyusut lebih dari laporan pertama kali di bulan Mei, membenarkan adanya kontraksi aktivitas untuk pertama kali dalam tujuh bulan terakhir. Data terpisah hari Senin juga mengkonfirmasi bahwa perusahaan Jepang tetap berhati-hati dengan investasi modal yang jatuh sebesar 3,9 persen pada kuartal pertama tahun ini bahkan walaupun penurunan yen membantu perusahaan domestik di luar negeri menjadi lebih kompetitif dan memicu kepercayaan terhadap ekonomi Jepang. Di pasar forex, dolar berada di 100,40 yen, naik dari 100,37 yen di New York Jumat sore, sementara euro juga menguat terhadap mata uang Jepang tersebut pada level 130,62 yen dari posisi 130,44 yen pekan lalu. (brc)