Dolar
 naik terhadap euro untuk hari kelima setelah Federal Reserve menurunkan
 Program stimulus untuk pembelian obligasi yang cenderung melemahkan 
mata uang dan sebelum data yang mungkin menggarisbawahi kekuatan 
pertumbuhan perekonomian AS.Rubel
 Rusia turun untuk hari keenam dan Forint Hungaria melemah. Permintaan 
kiwi selandia baru berkurang seiring bank sentral Selandia Baru 
mempertahankan suku bunganya dan laporan pribadi menandakan perlambatan 
sektor manufaktur di China. Rand Afrika Selatan naik setelah jatuh 
sebesar 2,5 persen kemarin di tengah aksi jual aset emerging marke .Dolar
 menguat 0,4 persen menjadi $1,3612 per euro pada pukul 08:03 waktu 
London. Dolar sedikit berubah padayen jepang di level ¥102,43, sementara
 euro tergelincir 0,2 persen menjadi ¥139,41.Rubel melemah 0,2 persen menjadi 40,9732 terhadap dolar, euro.The
 Fed kemarin mengatakan akan memangkas pembelian obligasi bulanan 
menjadi $65 miliar dari US$ 75 miliar, melanjutkan rencana untuk 
pengurangan secara bertahap dari kebijakan Ketua Ben S. Bernanke 
mengenai pelonggaran quantitaif yang belum pernah terjadi sebelumnya.Data
 di AS hari ini akan menunjukkan produk domestik bruto pertumbuhan pada 
percepatan tahunan sebesar 3,2 persen pada kuartal keempat, sementara 
konsumsi swasta tumbuh 3,7 persen, menurut perkiraan rata-rata ekonom 
yang disurvei oleh Bloomberg. (izr)






