 Bloomberg (21/01) – Dollar naik tajam dalam sepekan terakhir terhadap 
yen terkait spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus, 
sementara itu Bank of Japan memperluas upayanya guna menghadapi resiko 
deflasi. Mata uang AS naik terhadap semua mata lainnya tetapi 
dua dari 16 mata uang lainnya, laporan pada pekan ini para ekonom 
menyatakan akan menunjukkan pertumbuhan manufaktur naik, sementara 
penjualan rumah rebound. Dollar AS naik tajam terhadap dollar Kanada 
sejak tahun 2009. Yen turun sejalan dengan Bank of Japan memulai 
pertemuan dua harinya ditengah spekulasi bahwa Gubernur Haruhiko Kuroda 
akan memperpanjang stimulus guna menghadapi dampak rencana kenaikan 
pajak penjualan.Dollar naik 0.5% ke level 104.73 yen pada pukul
 6:20 pagi waktu New York, kenaikan tertinggi sejak tanggal 14 Januari 
lalu. Dollar naik ke level 105.44 yen pada tanggal 2 Januari lalu, 
kenaikan tajam sejak Oktober 2008. Mata uang AS gain 0.2% ke level 
$1.3532 per euro dan terapresiasi sebesar 0.6% ke level C$1.1019, level 
tertinggi sejak September 2009. Euro gain 0.4% ke level 141.72 yen.Indeks
 Spot Dollar Bloomberg, yang memonitor mata uang AS terhadap 10 mata 
uang lainnya, naik untuk hari keenamnya, naik sebesar 0.4% ke level 
1,036.77 dan menuju kenaikan tertingginya berturut-turut sejak tanggal 1
 November lalu. (bgs)
Bloomberg (21/01) – Dollar naik tajam dalam sepekan terakhir terhadap 
yen terkait spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus, 
sementara itu Bank of Japan memperluas upayanya guna menghadapi resiko 
deflasi. Mata uang AS naik terhadap semua mata lainnya tetapi 
dua dari 16 mata uang lainnya, laporan pada pekan ini para ekonom 
menyatakan akan menunjukkan pertumbuhan manufaktur naik, sementara 
penjualan rumah rebound. Dollar AS naik tajam terhadap dollar Kanada 
sejak tahun 2009. Yen turun sejalan dengan Bank of Japan memulai 
pertemuan dua harinya ditengah spekulasi bahwa Gubernur Haruhiko Kuroda 
akan memperpanjang stimulus guna menghadapi dampak rencana kenaikan 
pajak penjualan.Dollar naik 0.5% ke level 104.73 yen pada pukul
 6:20 pagi waktu New York, kenaikan tertinggi sejak tanggal 14 Januari 
lalu. Dollar naik ke level 105.44 yen pada tanggal 2 Januari lalu, 
kenaikan tajam sejak Oktober 2008. Mata uang AS gain 0.2% ke level 
$1.3532 per euro dan terapresiasi sebesar 0.6% ke level C$1.1019, level 
tertinggi sejak September 2009. Euro gain 0.4% ke level 141.72 yen.Indeks
 Spot Dollar Bloomberg, yang memonitor mata uang AS terhadap 10 mata 
uang lainnya, naik untuk hari keenamnya, naik sebesar 0.4% ke level 
1,036.77 dan menuju kenaikan tertingginya berturut-turut sejak tanggal 1
 November lalu. (bgs)22 Januari 2014
Sentimen Tapering Off, Dollar Gain Tajam Dalam Sepekan Terakhir Terhadap Yen
Januari 22, 2014
  News Market
  
 Bloomberg (21/01) – Dollar naik tajam dalam sepekan terakhir terhadap 
yen terkait spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus, 
sementara itu Bank of Japan memperluas upayanya guna menghadapi resiko 
deflasi. Mata uang AS naik terhadap semua mata lainnya tetapi 
dua dari 16 mata uang lainnya, laporan pada pekan ini para ekonom 
menyatakan akan menunjukkan pertumbuhan manufaktur naik, sementara 
penjualan rumah rebound. Dollar AS naik tajam terhadap dollar Kanada 
sejak tahun 2009. Yen turun sejalan dengan Bank of Japan memulai 
pertemuan dua harinya ditengah spekulasi bahwa Gubernur Haruhiko Kuroda 
akan memperpanjang stimulus guna menghadapi dampak rencana kenaikan 
pajak penjualan.Dollar naik 0.5% ke level 104.73 yen pada pukul
 6:20 pagi waktu New York, kenaikan tertinggi sejak tanggal 14 Januari 
lalu. Dollar naik ke level 105.44 yen pada tanggal 2 Januari lalu, 
kenaikan tajam sejak Oktober 2008. Mata uang AS gain 0.2% ke level 
$1.3532 per euro dan terapresiasi sebesar 0.6% ke level C$1.1019, level 
tertinggi sejak September 2009. Euro gain 0.4% ke level 141.72 yen.Indeks
 Spot Dollar Bloomberg, yang memonitor mata uang AS terhadap 10 mata 
uang lainnya, naik untuk hari keenamnya, naik sebesar 0.4% ke level 
1,036.77 dan menuju kenaikan tertingginya berturut-turut sejak tanggal 1
 November lalu. (bgs)
Bloomberg (21/01) – Dollar naik tajam dalam sepekan terakhir terhadap 
yen terkait spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus, 
sementara itu Bank of Japan memperluas upayanya guna menghadapi resiko 
deflasi. Mata uang AS naik terhadap semua mata lainnya tetapi 
dua dari 16 mata uang lainnya, laporan pada pekan ini para ekonom 
menyatakan akan menunjukkan pertumbuhan manufaktur naik, sementara 
penjualan rumah rebound. Dollar AS naik tajam terhadap dollar Kanada 
sejak tahun 2009. Yen turun sejalan dengan Bank of Japan memulai 
pertemuan dua harinya ditengah spekulasi bahwa Gubernur Haruhiko Kuroda 
akan memperpanjang stimulus guna menghadapi dampak rencana kenaikan 
pajak penjualan.Dollar naik 0.5% ke level 104.73 yen pada pukul
 6:20 pagi waktu New York, kenaikan tertinggi sejak tanggal 14 Januari 
lalu. Dollar naik ke level 105.44 yen pada tanggal 2 Januari lalu, 
kenaikan tajam sejak Oktober 2008. Mata uang AS gain 0.2% ke level 
$1.3532 per euro dan terapresiasi sebesar 0.6% ke level C$1.1019, level 
tertinggi sejak September 2009. Euro gain 0.4% ke level 141.72 yen.Indeks
 Spot Dollar Bloomberg, yang memonitor mata uang AS terhadap 10 mata 
uang lainnya, naik untuk hari keenamnya, naik sebesar 0.4% ke level 
1,036.77 dan menuju kenaikan tertingginya berturut-turut sejak tanggal 1
 November lalu. (bgs)




