Bloomberg (17/01) – Mata uang dollar siap untuk kenaikan mingguan
terbesar terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya selama dua
bulan terakhir sebelum pidato dari Jeffrey Lacker ketua bank Federal
dari Richmond. Greenback naik versus sebagian besar dari 16
mitra utamanya seiring rilis data penjualan retail A.S, sektor
manufaktur New York dan klaim pengangguran semula yang dirilis pekan ini
yang semua mengalahkan estimasi ekonom, memicu taruhan bahwa the Fed
akan berlanjut mengurangi stimulus moneter, selain itu penurunan
terhadap mata uang yen versus greenback telah dibatasi setelah
sekretaris Treasury A.S Jacob J. Lew mengatakan bahwa Jepang tidak dapat
mengandalkan pada tingkat nilai tukar untuk kegunaan ekonomi.Sementara
itu index spot Bloomberg Dollar sedikit berubah dilevel 1,029.85 pada
jam 10:27 pagi di Tokyo, acuan tersebut yang mengukur nilai greenback
terhadap sejumlah 10 mata uang utama telah naik 0.6% sejak tanggal 10
Januari, bersiap untuk gain mingguan terbesar sejak tanggal 1 November
tahun lalu.Greenback berada dilevel $1.3619 per euro dari level
$1.3620, mengalami kenaikan sebesar 0.4% dipekan ini, sedangkan yen
sedikit berubah dilevel 104.36 per dollar setelah naik sebanyak 0.2%
dihari kemarin, mata uang Jepang telah melemah sebanyak 0.2% dipekan
ini.Klaim pengangguran turun sebanyak 2.000 menjadi 326.000 pada
pekan yang berakhir ditanggal 11 Januari, berdasarkan laporan dari
pihak departemen tenaga kerja kemarin di Washington, sementara itu
perkiraan median dari survey ekonom Bloomberg telah menyerukan nilai
sebanyak 328.000.Pada tanggal 18 Desember silam otoritas the Fed
mengatakan bahwa mereka akan memangkas pembelian obligasi menjadi $75
Milyar dari level $85 Milyar, mengutip dari peningkatan market sektor
tenaga kerja, Lacker yang tidak melakukan voting pada kebijakan moneter
tahun ini, pada tanggal 10 Januari mengatakan bahwa beliau “akan
memperkirakan sebuah langkah laju pengurangan yang serupa dalam diskusi
rapat berikutnya.”Selain itu pihak FOMC akan mengurangi
pembelian hingga sebesar $10 Milyar pada tiap rapat guna mengakhiri
program tahun ini, berdasarkan survey estimasi median dari ekonom
Bloomberg, yang akan melakukan rapat selanjutnya ditanggal 28-89
Januari.