Bloomberg (17/01) – Dollar menuju ke gain tertinggi mingguannya dalam
dua bulan terakhir terhadap mayoritas mata uang lainnya, sementara
obligasi Australia mengalami rally tajam sejak bulan Desember lalu.
Sementara saham Asia berfluktuasi menjelang laporan data ekonomi China
pada pekan depan. Indeks Spot Dollar Bloomberg naik 0.6% pada
pekan ini dan sedikit berubah pada pukul 3:27 sore di Tokyo. Dollar AS
naik 0.7% terhadap dollar Selandia Baru pada hari ini dan menyentuh
level tiga tahun tertingginya terhadap dollar Australia. Imbal hasil
obligasi Australia 10 tahun turun delapan basis poin ke 4.10%. Indeks
MSCI Asia Pacific menghapus penurunan sebesar 0.4%. Indeks Shanghai
Composite tergelincir 1.1% sejalan dengan IPO (initial public offering)
dimulai kembali pasca lebih dari 15 tahun berhenti. Indeks berjangka
Standard & Poor 500 naik sebesar 0.1%.Output pabrik China
dan pertumbuhan investasi kemungkinan turun di bulan Desember lalu,
perkiraan rilis data pada tanggal 20 Januari mendatang, menaikkan
tanda-tanda bahwa ekonomi terbesar di dunia tersebut kehilangan
momentum. Morgan Stanley dan General Electric Co. merupakan
perusahaan-perusahaan yang melaporkan pendapatannya pada hari ini pasca
laba Citigroup Inc. dibawah perkiraan. Otoritas Federal Reserve Jeffrey
Lacker bersiap untuk berpidati di AS, dimana data pada pekan ini
menunjukkan bahwa klaim pengangguran turun dan penjualan ritel melebihi
dari estimasi sejalan dengan Federal Reserve pangkas stimulus.Dollar AS telah melonjak sebesar 2% pada pekan ini terhadap dollar Australia dan rally 2.2% terhadap rand Afrika Selatan. (bgs)