Bloomberg (20/01) – Mata uang dollar naik ke level tertingginya sejak
November versus euro yang berada ditengah spekulasi bahwa the Fed akan
berlanjut mengurangi stimulus seiring peningkatan ekonomi A.S.Index
spot Bloomberg Dollar mempertahankan level tertinggi sejak September
setelah acuan dari Citigroup Inc. dari kejutan ekonomi yang mencapai
level tertingginya selama hampir dua tahun lamanya pada pekan lalu,
sementara mata uang yen naik terhadap semua mata uang utama lainnya
seiring dengan prospek perlambatan yang terjadi di China yang telah
memicu permintaan untuk mata uang Jepang sebagai safe haven, selain itu
mulai besok BOJ akan memulai rapat kebijakan selama dua hari, sedangkan
dollar Australia jatuh ke level terendahnya selama lebih dari tiga tahun
terakhir dengan China yang sehubungan dengan data laporan hari ini yang
termasuk produksi sektor industri dan pertumbuhan ekonomi.Index
spot Bloomberg Dollar yang menelusuri pergerakan mata uang A.S terhadap
10 mata uang utama lainnya, sedikit berubah dilevel 1,032.29 pada jam
9:46 pagi di Tokyo, setelah menyentuh level 1,032.84 pada tanggal 17
Januari, yang tertinggi sejak 9 September.Dollar naik 0.2% ke
level harga $1.3515 per euro dan menyentuh level harga $1.3508, yang
terkuat sejak tanggal 25 November, yen gain 0.4% ke level harga 140.63
per euro, naik 0.3% ke level 104.04 versus greenback. Sedangkan
dollar Australia jatuh 0.2% ke level 87.60 sen A.S, setelah jatuh ke
level 87.57, sebuha level yang tidak terlihat sejak Juli 2010, turun
0.5% ke level 91.15 dan menyentuh level 91.10, yang terlemah sejak 18
Desember.(tito)