Bloomberg (19/12) – Minyak mentah WTI naik untuk hari kedua setelah the
Fed katakan akan mengurangi stimulus seiring dengan peningkatan outlook
ekonomi Negara tersebut.Gain didapatkan sebanyak 0.6%, the Fed
sedang memangkas pembelian obligasi bulanannya, “mencerminkan progress
kumulatif serta sebuah peningkatan outlook market sektor pekerjaan,”
berdasarkan pernyataan ketua the Fed Ben S. Bernanke pada sebuah
konferensi pers kemarin, selain itu total konsumsi petroleum A.S pekan
lalu mengalami kenaikan terbanyak sejak 2008, seperti yang telah
dikatakan oleh pihak Energy Information Administration.WTI untuk
pengiriman Januari yang habis masa berlakunya hari ini telah naik 0.6%
sejumlah 59 sen menuju ke level harga $98.39 per barel pada jam 9:38
pagi pada New York Mercantile Exchange, kontrak teraktif dibulan
Februari gain sebanyak 0.6% sejumlah 56 sen ke level harga $98.62,
dengan volume seluruh kontrak berjangka yang diperdagangkan berada
sebanyak 37% dibawah rata-rata 100 hari.Minyak Brent untuk
settlement Februari naik 0.4% sejumlah 44 sen menuju ke level harga
$110.07 per barel pada London-based ICE Futures Europe exchange,
sedangkan minyak mentah acuan Eropa berada dilevel premium dilevel harga
$11.45 bagi WTI untuk bulan yang sama, dibandingkan dengan level harga
$11.42 dihari kemarin.The Fed sedang mengurangi pembelian
obligasi bulanannya menjadi $75 Milyar dari level $85 Milyar, suku bunga
acuannya kemungkinan tetap berada rendah “melewati waktu dimana tingkat
pengangguran turun dibawah 6.5%,” menurut pernyataan bank sentral.Total
demand petroleum pekan lalu naik 13% ke level 21 Juta barel per hari,
merupakan yang terbanyak sejak April 2008, berdasarkan pernyataan
kemarin dari pihak EIA.(tito)