Bloombrg, (19/12) -- Dollar naik ke
level terkuatnya hampir dalam dua minggu terakhir terhadap euro setelah
Federal Reserve memutuskan untuk mulai mengurangi pembelian obligasinya
di tengah sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi mendapatkan momentum.Mata uang AS menguat terhadap sebagian
besar dari 16 mata uang utama setelah Federal Open Market Committee
(FOMC) kemarin mengatakan akan memperlambat stimulus moneter menjadi $
75 milyar per bulan dari $ 85 milyar. Yen menguat terhadap dollar karena
Bank of Japan pembuat kebijakan memulai pertemuan selama dua hari.
Sebuah ukuran volatilitas mata uang yang menurun untuk hari keempat
setelah The Fed menegaskan komitmennya untuk menekan biaya bunga
pinjaman yang rendah dalam waktu yang lebih lama. Dollar Selandia Baru
merosot untuk hari keduanya.Dollar naik 0,1 persen menjadi $ 1,3675
per euro pada pukul 9:08 pagi waktu New York setelah naik ke level $
1,3650, level terkuatnya sejak 6 Desember. Mata uang AS turun 0,2 persen
menjadi 104,10 ¥. Yen naik 0,3 persen menjadi 142,36 per euro setelah
tergelincir ke posisi 142,90 kemarin, level terlemah sejak Oktober 2008.Indeks Dollar AS Bloomberg, yang
memonitor greenback terhadap 10 mata uang utama, naik 0,2 persen menjadi
1,022.73 setelah naik 0,5 persen kemarin.(yds)