Bloomberg (19/12) – Saham-saham China turun pada hari kedelapannya,
menandai indeks acuan tersebut berda pada penurunan tertingginya secara
berturut-turut sejak bulan Juni lalu, terkait kekhawatiran tingginya
biaya pendanaan yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Sementara
itu, keuangan, industri dan perusahaan obat pimpin penurunan.China
Minsheng Banking Corp. dan Poly Real Estate Group berada pada lajur
penurunan untuk peminjam dana dan pengembang properti dengan penurunan
lebih dari 2%. China Shipbuilding Industry Co., tergelincir ke level
terendahnya dalam lima pekan terakhir. Jiangsu Hengrui Medicine Co.
turun 2.9%, menyeret penurunan pada perusahan-perusahaan pelayanan
kesehatan.Indeks Shanghai Composite turun sebesar 1% ke level
2,127.79 pada sesi penutupan, memperpanjang penurunannya sejak tanggal 9
Desember lalu sebesar 4.9%. Tingkat pembelian kembali (repo) selama
tujuh hari, merupakan indikator dari ketersediaan dana pada sistem
perbankan, naik ke level tertingginya sejak terjadinya krisis uang tunai
di bulan Juni ditengah kekhawatiran mengenai likuiditas yang akan ketat
menjelang dimulainya penawaran saham baru pada bulan depan.Indeks
CSI 300 tergelincir sebesar 1.1% ke level 2,332.41. Indeks Hang Seng
China Enterprises tergelincir sebesar 0.8%. Indeks saham H rally sebesar
1.1% di awal sesi pembukaan transaksi pasca Federal Reserve mengatakan
bahwa akan memangkas pembelian obligasi bulanannya sebesar $75 miliar
dari $85 miliar. Indeks Ekuitas AS-China Bloomberg naik sebesar 1.7%
kemarin pasca indeks Standard & Poor 500 naik ke rekornya saat
pengumuman Federal Reserve. (bgs)