Bloomberg (19/12) – Emas turun dibawah level $1,200 per ounce ke level
lima bulan terendahnya sejalan dengan Federal Reserve memangkas stimulus
ekonomi, mempengaruhi permintaan akan asset safe haven. Stimulus
mendorong emas melonjak sebesar 70% dari bulan Desember 2008 hingga
bulan Juni 2011 sejalan dengan Federal Reserve memperpanjang neracanya
hingga pembelian hutang, memicu perkiraan bahwa inflasi naik dan dolar
melemah. Emas Bullion untuk pengiriman bulan Februari turun
sebesar 2.4% ke level $1,205.20 per ounce pukul 7:59 pagi pada Comex di
New York pasca turun sebesar 3% ke level $1,198 per ounce, level
terendah sejak tanggal 28 Juni lalu. Harga turun dalam keadan pasar yang
bearish di bulan April dan menuju penurunan tahunan pertama kalinya
dalam 13 tahun terakhir, sejalan dengan para investor kehilangan
kepercayan pada logam. Harga turun sebesar 37% sejak mencapai rekornya
$1,923.70 per ounce di bulan September 2011. Produk emas yang
ditransaksikan di bursa turun sebesar $72.43 miliar pada nilainya sejak
awal tahun dan perusahaan-perusahaan tambang mencatat penurunan
setidaknya sebesar $26 miliar pasca investor memperkirakan adanya
penurunan. Miliarder John Paulson, pemegang kepemilikan emas terbesar di
SPDR Gold Trust, yang merupakan ETP terbesar, mengatakan pada tanggal
20 November lalu bahwa dia secara pribadi tidak akan menginvestasikan
uangnya ke emas karena hal ini tidak dapat diperkirakan saat inflasi
naik. Miliarder George Soros dan Daniel Loeb menjual investasi mereka
seluruhnya di SPDR Gold Trust pada kuartal kedua, menurut pemerintah AS.
(bgs)