Bloomberg (19/12) – Emas turun dibawah level $1,200 per ounce di London
dan New York untuk pertama kalinya sejak bulan Juni lalu sejalan dengan
membaiknya ekonomi AS yang mendorong Federal Reserve memangkas stimulus
dan mengurangi permintaan akan logam mulia sebagai aset alternatif.Emas
Bullion turun sebesar 1.5% ke level $1,199.63 per ounce pada transaksi
di London, level terendah sejak tanggal 28 Juni lalu. Emas Bullion untuk
pengiriman bulan Februari turun sebesar 3% pada level $1,198 pada Comex
di New York pada volume transaksi yang berlipat dari dari rata-rata 100
hari lalu pada saat ini, berdasarkan pada data yang dihimpun oleh
Bloomberg. Harga telah turun sebesar 28% pada tahun ini, menuju
penurunan tahunan pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir.Federal
Reserve mengatakan kemarin bahwa akan memangkas pembelian obligasi
bulanannya sebesar $75 miliar dari $85 miliar, mengikuti membaiknya
perkiraan pasar tenaga kerja AS menjelang data klaim pengangguran pada
hari ini.Harga telah mengalami penurunan sebesar 38% di London
sejak mencapai rekornya di bulan September 2011 sejalan dengan pemulihan
ekonomi AS mengalami momentum gain. Ekuitas global telah naik ke level
tertingginya dalam hampir enam tahun terakhir, dan inflasi AS sedang
berada pada kisaran 1.2%.Emas naik 70% dari bulan Desember 2008
hingga Juni 2011 sejalan dengan Federal Reserve memperpanjang neracanya
hingga pembelian hutang, yang memicu perkiraan inflasi naik dan
melemahnya dolar. Investor memperkirakan logam mulia akan menyusut pada
tahun ini sejalan dengan inflasi gagal naik dan indeks saham S&P 500
mencapai level tertingginya.Emas turun sebesar 1% pada level
$1,205.71 per ounce pada transaksi di London pukul 9:01 pagi. Perak
untuk pengiriman langsung turun sebesar 2.2% ke level $19.3055 per
ounce. Sementara di New York, emas berjangka turun 2.6% ke level
$1,203.40 per ounce. (bgs)