LOS ANGELES, MarketWatch (09/12) — Dolar AS kembali ke level ¥103
terhadap mata uang Jepang di hari Senin ini, menekan lebih tinggi pasca
data pekerjaan bulanan AS mengisyaratkan bahwa Federal Reserve
kemungkinan akan memangkas stimulus moneter AS awal pekan depan. Dolar
dibeli pada level 103.08 yen dan naik pada level ¥103.23, berdasarkan
pada data FactSet yang menguat dari level ¥102.89 pada sesi penutupan
Jumat kemarin. Dolar pada hari Jumat lalu naik dari level ¥101 pasca
Departemen Tenaga Kerja AS menyatkan bahwa ekonomi telah menciptakan
203,000 pekerjaan di bulan November, melebihi dari perkiraan dengan
jumlah perkiraan sebelumnya sebesar 180,000. Tingkat pengangguran juga
turun sebesar 7% dari 7.3%. Dolar telah pada beberapa waktu lalu
berada pada level diatas ¥103, mencatat level enam bulan tertingginya
terhadap mata uang Jepang. Federal Reserve baru-baru ini membeli
utang pemerintah AS dan hipotek berbasis sekuritas sebesar $85 miliar
per bulan dalam rangka untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dan
pembelian aset telah dipertimbangkan guna menarik nilai dolar. Laporan
pekerjaan, bersamaan dengan rangkaian data ekonomi yang membaik dari
yang diperkirakan sebelumnya, telah memicu perkiraan bahwa Federal
Reserve akan memulai pengurangan pembelian aset. Seperti sebuah
keputusan yang akan dikeluarkan saat pertemuan Federal Reserve pada
tanggal 17-18 Desember mendatang. Euro juga perpanjang gain
terhadap yen, diatas level ¥141 untuk pertama kalinya sejak bulan
Oktober 2008 saat krisis keuangan global.Melemahnya yen telah
membantu menaikkan ekspor pada pasar ekuitas Jepang di hari Senin ini,
dengan indeks Nikkei Stock Average naik lebih dari 2%. Para investor
juga kembali bereaksi terhadap data perdagangan dan inflasi dari China. Sementara
itu, Jepang pada hari Senin ini mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
pada kuartal ketiga turun dari estimasi sebelumnya sejalan dengan
belanja modal tidak naik seperti yang diperkirakan sebelumnya. Otoritas
Jepang pada awal tahun ini meluncurkan sebuah kampanye agresif guna
mendorong aktivitas ekonomi dan menghadapi deflasi, memacu para investor
pada bulan Mei mendorong dolar diatas level ¥100 pertama kalinya sejak
bulan April 2009. Sementara transaksi mata uang lainnya, Euro
berada pada level $1.3704, naik tipis dari level $1.3698 saat sesi
penutupan Jumat lalu. Para investor pada Senin petang akan menanti
mengenai data neraca perdagangan Jerman dan produksi industri pada bulan
Oktober lalu. Indeks dolar ICE turun ke level 80.266 dari level
80.286 saat sesi penutupan Jumat lalu. Indeks tersebut turun 0.5% pada
pekan lalu. Sementara, indeks dolar WSJ naik ke level 73.36 terhadap level 73.34. Poundsterling
ditransaksikan pada level $1.6346, naik dari level $1.6339. Dolar
Australia tidak berubah pada level 91.03 sen AS. (bgs)