Bloomberg (09/12) – Minyak WTI (West Texas Intermediate) ditransaksikan
mendekati harga tertingginya dalam hampir enam pekan terakhir sejalan
dengan impor minyak mentah China rebound di bulan November dan tingkat
pengangguran AS turun, memberikan sinyal adanya pemulihan ekonomi pada
Negara pengimpor minyak terbesar di dunia tersebut.Kontrak
berjangka sedikit berubah di New York pasca naik sebesar 0.3% pada
tanggal 6 Desember yang menandai enam hari kenaikan, kenaikan tertinggi
berturut-turut sejak bulan Agustus lalu. Impor minyak China naik 19%
sebesar 5.73 juta barel per day pada bulan lalu, naik dari level
terendahnya dalam 14 bulan terakhir, data dari General Administration of
Customs yang dirilis kemarin di Beijing. Tingkat pengangguran AS turun
sebesar 7% di bulan November, terendah dalam lima tahun terakhir,
menurut Departemen Tenaga Kerja AS.WTI untuk pengiriman bulan
Januari sebesar $97.81 per barel, naik 16 sen, pada transaksi elektronik
di New York Mercantile Exchange pada pukul 1:40 siang waktu Sydney.
Kontrak berjangka naik 27 sen ke level $97.65 pada tanggal 6 Desember
lalu, level penutupan tertinggi sejak tanggal 29 Oktober lalu. Volume
semua kontrak berjangka ditransaksikan sebesar 59 % dibawah 100 hari
rata-rata. Harga gain 5.3% pada pekan lalu, tertinggi sejak bulan Juli
lalu.Minyak jenis Brent untuk penyelesaian bulan Januari tidak
berubah pada level $111.61 per barel pada ICE Futures Europe exchange di
London. Indeks acuan minyak mentah Eropa lebih tinggi pada level $13.80
dibanding WTI. Membentang sebesar $13.96 pada tanggal 6 Desember lalu.
(bgs)