Reuters (22/11) – Saham-saham AS naik pada hari Kamis setelah data
menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih kuat dan inflasi yang
terjaga, membuat para pedagang menilai kembali keputusan terbaru Federal
Reserve terhadap perekonomian. Jumlah orang Amerika yang
mengajukan klaim terbaru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari
yang diperkirakan pada pekan lalu dan harga produsen turun untuk bulan
kedua berturut-turut pada bulan Oktober yang lalu, menunjukkan tekanan
inflasi tetap jinak. Data terpisah menunjukkan manufaktur AS
mengalami rebound pada bulan ini setelah mencapai terendah satu tahun
pada bulan Oktober dan output tumbuh pada laju tercepat dalam sembilan
bulan terakhir. Mengindikasikan bahwa The Fed kemungkinan
bersiap untuk mulai menskala kembali stimulus bulannya sebesar $ 85
miliar yang telah membebani ekuitas pada hari Rabu. Namun bank sentral
telah berulang mengatakan bahwa tidak akan memangkas sampai perekonomian
dapat berdiri sendiri dan suku bunga akan tetap rendah baik setelah
pemotongan kembali stimulus. Indeks Dow Jones Industrial Average
naik 58,95 poin, atau 0,37 persen, ke 15,959.77, indeks S & P 500
naik 7.24 poin, atau 0,41 persen, ke 1,788.61 dan Nasdaq Composite
menambahkan 28,779 poin atau 0,73 persen, ke 3,950.049. Indeks S
& P 500 ditutup turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari
Rabu, sementara Dow menyentuh 16.000 dan gagal ditutup di atas sekali
lagi. Level tersebut sekaligus 1.800 pada indeks S & P telah
memberikan perlawanan sejauh ini, tapi sangat jelas kenaikan di atasnya
dapat juga menarik perhatian manajer keuangan untuk bersemangat
meningkatkan kinerjanya.(frk)