 LOS ANGELES, MarketWatch (21/11) — Dolar AS mengalami kenaikan pada 
transaksi hari Kamis ini pasca rilis risalah pertemuan Federal Reserve 
yang menunjukkan bank sentral mempertimbangkan pengurangan program 
pembelian obligasi dalam waktu dekat.Indeks dolar ICE yang 
merupakan indeks dolar AS terhadap enam mata uang lainnya, naik ke level
 81.600 dari 81.001 saat sesi penutupan transaksi pada hari Rabu kemarin
 di Amerika Utara, sementara indeks dolar WSJ naik ke level 73.54 dari 
73.37.Hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 
bulan Oktober lalu mengisyaratkan bahwa Federal Reserve akan mengurangi 
pembelian obligasinya lebih awal dari beberapa partisipan pasar 
perkirakan, yang mengakibatkan imbal hasil pada obligasi Treasury 
mengalami kenaikan pada level tertingginya sejak bulan September lalu.Sementara
 itu euro turun ke level $1.3423, dari level $1.3440 saat sesi penutupan
 pada transaksi hari Rabu kemarin, memperpanjang penurunan laporan dari 
Bloomberg News menyatakan bahwa Bank Sentral Eropa akan menjadikan 
tingkat suku bunga deposit yang negatif jika diperlukan.Dolar 
Australia terlihat mengalami penurunan tajam, turun ke level 93.06 sen 
AS dari level 93.35 sen AS, dengan penurunan terjadi pasca data awal 
dari HSBC menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur China menurun.
 Dolar Australia cenderung sensitif terkait perkiraan ekonomi China, 
sebagai Negara pasar utama bagi produk Australia.Mata uang 
lainnya juga mengalami penurunan, dengan British poundsterling turun ke 
level $1.6083 dari level $1.6105 terhadap yen Jepang, sementara itu 
dolar naik ke level ¥100.45, naik dari level ¥100.02 — pergerakan 
tersebut telah mengakibatkan Tokyo Nikkei Stock Average mengalami gain 
sebesar 1.9% pada hari Kamis ini. (bgs)
LOS ANGELES, MarketWatch (21/11) — Dolar AS mengalami kenaikan pada 
transaksi hari Kamis ini pasca rilis risalah pertemuan Federal Reserve 
yang menunjukkan bank sentral mempertimbangkan pengurangan program 
pembelian obligasi dalam waktu dekat.Indeks dolar ICE yang 
merupakan indeks dolar AS terhadap enam mata uang lainnya, naik ke level
 81.600 dari 81.001 saat sesi penutupan transaksi pada hari Rabu kemarin
 di Amerika Utara, sementara indeks dolar WSJ naik ke level 73.54 dari 
73.37.Hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 
bulan Oktober lalu mengisyaratkan bahwa Federal Reserve akan mengurangi 
pembelian obligasinya lebih awal dari beberapa partisipan pasar 
perkirakan, yang mengakibatkan imbal hasil pada obligasi Treasury 
mengalami kenaikan pada level tertingginya sejak bulan September lalu.Sementara
 itu euro turun ke level $1.3423, dari level $1.3440 saat sesi penutupan
 pada transaksi hari Rabu kemarin, memperpanjang penurunan laporan dari 
Bloomberg News menyatakan bahwa Bank Sentral Eropa akan menjadikan 
tingkat suku bunga deposit yang negatif jika diperlukan.Dolar 
Australia terlihat mengalami penurunan tajam, turun ke level 93.06 sen 
AS dari level 93.35 sen AS, dengan penurunan terjadi pasca data awal 
dari HSBC menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur China menurun.
 Dolar Australia cenderung sensitif terkait perkiraan ekonomi China, 
sebagai Negara pasar utama bagi produk Australia.Mata uang 
lainnya juga mengalami penurunan, dengan British poundsterling turun ke 
level $1.6083 dari level $1.6105 terhadap yen Jepang, sementara itu 
dolar naik ke level ¥100.45, naik dari level ¥100.02 — pergerakan 
tersebut telah mengakibatkan Tokyo Nikkei Stock Average mengalami gain 
sebesar 1.9% pada hari Kamis ini. (bgs)22 November 2013
Dolar Naik Pasca Hasil Pertemuan Federal Reserve
November 22, 2013
  News Market
  
 LOS ANGELES, MarketWatch (21/11) — Dolar AS mengalami kenaikan pada 
transaksi hari Kamis ini pasca rilis risalah pertemuan Federal Reserve 
yang menunjukkan bank sentral mempertimbangkan pengurangan program 
pembelian obligasi dalam waktu dekat.Indeks dolar ICE yang 
merupakan indeks dolar AS terhadap enam mata uang lainnya, naik ke level
 81.600 dari 81.001 saat sesi penutupan transaksi pada hari Rabu kemarin
 di Amerika Utara, sementara indeks dolar WSJ naik ke level 73.54 dari 
73.37.Hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 
bulan Oktober lalu mengisyaratkan bahwa Federal Reserve akan mengurangi 
pembelian obligasinya lebih awal dari beberapa partisipan pasar 
perkirakan, yang mengakibatkan imbal hasil pada obligasi Treasury 
mengalami kenaikan pada level tertingginya sejak bulan September lalu.Sementara
 itu euro turun ke level $1.3423, dari level $1.3440 saat sesi penutupan
 pada transaksi hari Rabu kemarin, memperpanjang penurunan laporan dari 
Bloomberg News menyatakan bahwa Bank Sentral Eropa akan menjadikan 
tingkat suku bunga deposit yang negatif jika diperlukan.Dolar 
Australia terlihat mengalami penurunan tajam, turun ke level 93.06 sen 
AS dari level 93.35 sen AS, dengan penurunan terjadi pasca data awal 
dari HSBC menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur China menurun.
 Dolar Australia cenderung sensitif terkait perkiraan ekonomi China, 
sebagai Negara pasar utama bagi produk Australia.Mata uang 
lainnya juga mengalami penurunan, dengan British poundsterling turun ke 
level $1.6083 dari level $1.6105 terhadap yen Jepang, sementara itu 
dolar naik ke level ¥100.45, naik dari level ¥100.02 — pergerakan 
tersebut telah mengakibatkan Tokyo Nikkei Stock Average mengalami gain 
sebesar 1.9% pada hari Kamis ini. (bgs)
LOS ANGELES, MarketWatch (21/11) — Dolar AS mengalami kenaikan pada 
transaksi hari Kamis ini pasca rilis risalah pertemuan Federal Reserve 
yang menunjukkan bank sentral mempertimbangkan pengurangan program 
pembelian obligasi dalam waktu dekat.Indeks dolar ICE yang 
merupakan indeks dolar AS terhadap enam mata uang lainnya, naik ke level
 81.600 dari 81.001 saat sesi penutupan transaksi pada hari Rabu kemarin
 di Amerika Utara, sementara indeks dolar WSJ naik ke level 73.54 dari 
73.37.Hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 
bulan Oktober lalu mengisyaratkan bahwa Federal Reserve akan mengurangi 
pembelian obligasinya lebih awal dari beberapa partisipan pasar 
perkirakan, yang mengakibatkan imbal hasil pada obligasi Treasury 
mengalami kenaikan pada level tertingginya sejak bulan September lalu.Sementara
 itu euro turun ke level $1.3423, dari level $1.3440 saat sesi penutupan
 pada transaksi hari Rabu kemarin, memperpanjang penurunan laporan dari 
Bloomberg News menyatakan bahwa Bank Sentral Eropa akan menjadikan 
tingkat suku bunga deposit yang negatif jika diperlukan.Dolar 
Australia terlihat mengalami penurunan tajam, turun ke level 93.06 sen 
AS dari level 93.35 sen AS, dengan penurunan terjadi pasca data awal 
dari HSBC menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur China menurun.
 Dolar Australia cenderung sensitif terkait perkiraan ekonomi China, 
sebagai Negara pasar utama bagi produk Australia.Mata uang 
lainnya juga mengalami penurunan, dengan British poundsterling turun ke 
level $1.6083 dari level $1.6105 terhadap yen Jepang, sementara itu 
dolar naik ke level ¥100.45, naik dari level ¥100.02 — pergerakan 
tersebut telah mengakibatkan Tokyo Nikkei Stock Average mengalami gain 
sebesar 1.9% pada hari Kamis ini. (bgs)




