Bloomberg (15/11) – Yen jatuh tajam pada wilayah 100 per dolar sejalan
dengan gain pada saham dan perkiraan bahwa stimulus ekonomi yang
bertahan di kancah global yang memangkas permintaan akan asset safe
haven. Yen kemarin menyentuh level 100 untuk pertama kalinya
dalam dua bulan terakhir dan bersiap ke penurunan mingguan terhadap
semua mayoritas mata uang lainnya menjelang pertemuan Bank of Japan
pekan depan dan mengikuti data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi
kuartal ketiga menurun. Dolar bersiap menuju penurunan mingguan
pertamanya terhadap euri pada bulan ini paska nominator Ketua Federal
Reserve Janet Yellen mengatakan bahwa stimulus tidak akan dipangkas
secepatnya. Volatilitas mata uang mengalami penurunan dari satu bulan
tertingginya. Yen jatuh 0.3% ke level 100.27 per dolar pada
pukul 12:20 siang di Tokyo dan menyentuh level 100.31, level terendah
sejak tanggal 11 September. Mata uang Jepang menyentuh level 134.94 per
euro, pada bulan ini, sebelum ditransaksikan pada level 134.89. Yen
telah mengalami penurunan sebesar 1.2% terhadap dolar pada penurunan
mingguan ketiga kalinya berturut, dan turun sebesar 1.9% terhadap euro,
penurunan terbesar selama lima hari sejak bulan Juli.Mata uang AS turun 0.1% ke level $1.3453 per euro, bersiap pada penuruan mingguan sebesar 0.6%. (bgs)