Bloomberg (14/11) – Kenaikan produktifitas dalam kuartal ketiga dari
pekerja A.S masih berada dibawah proyeksi, memperlihatkan para pekerja
mengalami kesulitan guna mendorong tingkat efisiensi.Acuan
tingkat tahunan dari output per jam dari para pekerja telah meningkat
sebesar 1.9%, setelah gain yang telah direvisi sebesar 1.8% dalam tiga
bulan sebelumnya yang masih jauh lebih kecil dari estimasi sebelumnya,
berdasarkan laporan dari Departemen Tenaga Kerja pada hari ini di
Washington, sementara perkiraan median dalam survey Bloomberg yang
terdiri dari 59 ekonom telah menentukan gain sebesar 2.2%, selain itu
tingkat biaya per tenaga kerja turun ke level 0.6%.Pihak pemberi
kerja perlu mendorong tingkat efisiensi dalam sebuah tawaran guna
mendongkrak laba seiring dengan pengeluaran konsumen dan investasi
bisnis yang sedang mengalami kendala meraih momentum, terlebih lagi pada
saat ini bisnis sedang mengalami kesulitan untuk menekan lebih banyak
lagi dari jumlah staff yang ada, mengindikasikan bahwa tingkat
perekrutan akan memerlukan peningkatan sejalan dengan penjualan.“Perusahaan
tidak dapat menghitung pada pertumbuhan produktifitas guna memenuhi
peningkatan demand tapi juga perlu untuk merekrut,” menurut pernyataan
dari Gus Faucher, ekonom senior pada PNC Financial Services Group Inc.
di Pittsburgh, sebelum dirilisnya laporan tersebut, “Khususnya dengan
adanya fakta bahwa jumlah pekerjaan bulan Oktober sudah cukup bagus,
kemungkinan kita akan melihat perlambatan dalam pertumbuhan tingkat
produktifitas dalam kuartal keempat.”Estimasi dari survey ekonom
berkisar dari gain produktifitas sebesar 0.1 hingga 0.3%,
produktifitas kuartal kedua sebelumnya dilaporkan meningkat sebesar
2.3%, sementara selama enam bulan terakhir yang berakhir dibulan Maret,
yang merupakan penurunan back to back tingkat efisiensi terbesar selama
periode yang sama sejak 1993.Sementara laporan lainnya dihari
ini telah memperlihatkan bahwa terdapat lebih banyak warga Amerika yang
melebihi perkiraan dalam pengisian aplikasi untuk tunjangan pengangguran
pekan lalu dan defisit perdagangan telah melebar melebihi perkiraan
dibulan September.(tito)