Bloomberg (14/11) – Demand emas jatuh 21% dikuartal ketiga seiring
investor berlanjut melepaskan kepemilikan logam kuning tersebut melalui
ETF dan bank sentral memperlambat pembeliannya, seperti pernyataan dari
pihak World Gold Council.World Gold Council juga mengatakan
bahwa demand global turun menjadi 868.5 metrik ton, dari level 1,101.4
ton tahun sebelumnya, berdasarkan pernyataan dari grup industri yang
berbasis di London dalam laporan hari ini, para investor telah menarik
118.7 ton keluar dari ETF dan juga produk yang serupa, sementara
pembelian dari bank sentral jatuh 17%.Harga emas jatuh 24% tahun
ini di New York, yang memasuki sebuah bear market dibulan April, ketika
beberapa investor kehilangan keyakinan dalam logam berharga tersebut
sebagai sebuah simpanan nilai yang berada ditengah reli ekuitas serta
tingkat inflasi yang rendah, sementara pada bulan ini kepemilikan dalam
ETP secara global jatuh ke level terendahnya sejak 2010, dan nilai dari
aset ditahun 2013 turun sekitar $64 Milyar, berdasarkan data Bloomberg.Pihak
Council juga mengatakan bahwa demand konsumen di India jatuh menjadi
148.2 ton dari tahun sebelumnya sebanyak 219.1 ton, sementara konsumsi
China naik menjadi 209.6 ton dari 177 ton, tingkat pembelian di India
menurun ditengah peningkatan larangan impor, menurut pernyataan dari
Marcus Grubb, the managing director of investment di council.Grubb
juga mengatakan dalam tiga kuartal pertama, demand konsumen di India
memiliki nilai total 715.7 ton, menelusuri pembelian China sebanyak
797.8 ton.Emas berjangka untuk pengiriman Desember jatuh 0.2% ke
level $1,268.40 per ons dihari kemarin pada Comex New York, selain itu
dalam kuartal ketiga, harga mengalami kenaikan 8.4% yang merupakan gain
pertama selama setahun terakhir, yang berada ditengah peningkatan
pembelian dari konsumen emas batangan dan juga koin. Pihak bank
sentral telah menambahkan 93.4 ton untuk cadangan dalam tiga bulan
hingga September, dibandingkan dengan 112.3 ton setahun sebelumnya,
berdasarkan pernyataan dari pihak council.(tito)