Bloomberg, (26/11) - Otoritas China telah menangkap tujuh orang dari
China Petroleum & Chemical Corp (Sinopec), refiner terbesar di
negara itu setelah mededaknya pipa di kilang minyak yang setidaknya
telah menewaskan 55 orang.Personil dari Sinopec dan dua orang
dari zona pengembangan ekonomi di kawasan timur kota Qingdao China
ditahan oleh polisi, pemerintah kota kabupaten Huangdao kemarin
mengatakan melalui microblog resminya.Ledakan dan kebocoran
minyak mentah pada 22 November lalu merupakan kejadian yang mematikan
setidaknya sejak 2005, menambah daftar korban dari kecelakaan industri
yang membangun tekanan untuk standar keamanan dan manajemen yang lebih
baik. Ini memberikan sorotan kepada manajemen perusahaan energi milik
negara setelah pemerintah berjanji pada bulan ini untuk memungkinkan
lebih banyak investasi swasta sebagai bagian dari reformasi terbesar
sejak tahun 1990-an.'Seseorang harus bertanggung jawab atas apa
yang telah terjadi,' kata Laban Yu, analis dari Jefferies Group LLC di
Hong Kong. 'Eksekutif Sinopec hanya bisa dijerat dengan hukuman ringan
jika penyelidikan menyimpulkan bahwa pemerintah daerah juga ikut
bertanggung jawab atas kecelakaan itu.'Saham Sinopec turun 1,3
persen menjadi HK$6,74 di perdagangan Hong Kong pada pukul 09:54 waktu
setempat. Di Shanghai, saham tersebut turun 1,4 persen menjadi 4,78
yuan.Minggu lalu ledakan di bagian pipa yang tertanam di bawah
jalan-jalan kota Qingdao terkena masalah berat terkait kesalahan manusia
dan 'kelalaian tugas yang sangat serius,' kata kantor berita resmi
Xinhua melaporkan kemarin, mengutip Yang Dongliang, kepala tim
investigasi kecelakaan. Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa kecelakaan
tersebut harus cepat dilacak dan siapa yang tanggung jawab harus cepat
ditetapkan, China Central Television melaporkan pada 24 November lalu.Insiden
ini menyebabkan penghentian listrik dan air di daerah-daerah di
dekatnya, dengan sekitar 18.000 orang mengungsi, kata pemerintah
Qingdao. Kapal-kapal nelayan digunakan untuk membersihkan kebocoran
minyak yang tersebar di 3.000 meter persegi teluk Jiaozhou dan Laut
Kuning, Kantor Informasi Pemerintah Kota Qingdao mengatakan pada
microblog-nya pada 22 November lalu. (brc)