Bloomberg (25/11) – Sejumlah kontrak warga Amerika ditanda tangani guna
membeli kepemilikan rumah sebelumnya yang secara tak terduga jatuh di
bulan Oktober dalam bulan kelima ditengah meningkatnya biaya pinjaman
yang mempengaruhi pemulihan real estate.Indeks acuan pending
penjualan rumah turun sebesar 0.6% pasca penurunan 4.6% pada bulan
September, menurut pernyataan dari National Association of Realtor hari
ini di Washington. Proyeksi rata-rata pada survei Bloomberg oleh para
ekonom menyebutkan adanya gain sebesar 1% pada indeks tersebut dari
bulan sebelumnya.Naiknya suku bunga hipotek dan harga rumah
dipicu oleh kurangnya ketersediaan rumah yang dijual kemungkinan
mempertahankan beberapa prospek dari para pembeli diluar real-estate.
Kenaikan pada penggajian dan kepercayaan akan membantu mendorong
pemulihan pasar perumahan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi AS.Perkiraan
dari survei Bloomberg oleh 39 ekonom mengenai bentangan pending
penjualan rumah yaitu dari penurunan sebesar 2.5% hingga kenaikan
sebesar 3.5%. Laporan dari NAR (National Association of Realtor)
menunjukkan bahwa pembelian mengalami penurunan sebesar 2.2% dari tahun
sebelumnya pada basis yang tidak disesuaikan. Indeks pending
penjualan rumah sebesar 102.1 pada basis musiman yang disesuaikan yang
merupakan angka terendah pada tahun ini. Angka pembacaan awal sebesar
100 koresponden ke level rata-rata aktifitas kontrak pada tahun 2001,
atau “membaik secara historis” pada transaksi pembelian rumah, menurut
NAR. (bgs)